Film Adaptasi ‘My Annoying Brother’ Hadirkan Unsur Lokal yang Lebih Kuat

by -
Film Adaptasi 'My Annoying Brother' Hadirkan Unsur Lokal yang Lebih Kuat
Para pemain film 'My Annoying Brother'. (Instagram/@base.id)

Bintangtamu.id – ‘My Annoying Brother’ layak menjadi salah satu film yang dinantikan pada tahun 2024 ini. Sinema garapan CJ ENM, Lifelike Picture, dan BASE Entertainment tersebut dijadwalkan tayang perdana mulai 24 Oktober mendatang.

Disutradarai oleh Dinna Jasanti, ‘My Annoying Brother’ diadaptasi dari film Korea Selatan dengan judul yang sama dan pertama kali rilis berkisar 8 tahun lalu. Vino G. Bastian akan memerankan Jaya, yakni seorang narapidana sekaligus kakak laki-laki Kemal.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by BASE Entertainment (@base.id)

Sedangkan karakter Kemal yang merupakan seorang atlet judo tuna netra diperankan oleh Angga Yunanda. Caitlin Halderman dan Kristo Immanuel turut hadir.

Vino G. Bastian mengungkap bahwa film itu akan menghadirkan cerita yang lebih melokal, tetapi tak jauh berbeda dari karya asli.

Script yang diadaptasi ke Indonesia ini menurut saya lebih detail, lebih lokal, kaayaknya siapapun yang nonton flm ini mungkin pernah merasakan ini. Terutama buat yang punya kakak atau adik, nggak harus cowok sama cowok, tapi cewek sama cewek. Ceritanya kayak pernah lah dialami banyak orang,” kata Vino seperti dikutip dari Antara News, Jumat (20/9/2024).

Sepakat dengan rekannya, Caitlin Halderman yang berperan sebagai Amanda pun merasa bahwa ‘My Annoying Brother’ versi Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri.

Dari segi ceritanya seru banget, kita juga pasti menambah ‘bumbu’bumbu’ yang jadi ciri khasnya juga, banyak naruh hal-hal yang lebih relate sama rakyat Indonesia, kita ada khasnya sendiri,” ujar aktris cantik tersebut.

Vino G. Bastian dan jajaran pemain ‘My Annoying Brother’ tak merasa khawatir dengan ekspektasi yang mungkin dimiliki oleh para penonton. Biasanya, film adaptasi mempunyai tekanan yang lebih tinggi. Lantaran mau tak mau memang harus siap dibandingkan dengan karya asli.

“Buat saya, sekarang udah nggak terlalu ada gap (jarak) antara film original dengan remake karena kita membuat film baik original atau remake harus dengan sepenuh hati dan kualitas mumpuni,” pungkas Vino.

Namun tekanan tersebut justru dijadikan motivasi agar bisa menghasilkan yang terbaik. Mengusung unsur lokal yang lebih kuat, ‘My Annoying Brother’ diharapkan bisa diterima da menjadi pembelajaran baru bagi masyarakat tanah air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *