Bintangtamu.id – Pada hari kelahirannya, 6 Februari 2022, Pramoedya Ananta Toer sempat menjadi trending di Twitter. Ucapan “Selamat Ulang Tahun” untuk sastrawan yang memiliki kecerdasan luar biasa itu membanjiri media sosial.
Ucapan sekaligus pujian kepada Pramoedya terutama datang dari para aktifis sekaligus penulis kenamaan.
Salah satunya adalah Ki Samber Edan @mbahndi yang mengutip:
“Kamu jangan takut untuk maju dan bicarakan ide-ide kamu. Sekali kamu takut, kamu kalah.” -Pramoedya Ananta Toer –
Aktifis lain yang juga mengungkapkan kekagumannya akan Pram adalah Soe Ten Marching @SoeTjenMarching
“Hari ini, 97 tahun yang lalu, penulis Indonesia yang luar biasa, lahir. Penulis ini dipenjara oleh Soeharto selama 13 tahun & disiksa dengan keji. Pramoedya Ananta Toer. Begitu besar jasa Soeharto dalam menghancurkan hidup seniman-seniman cerdas dan berbakat,”
Ulasan tentang pria yang meninggal dunia di tahun 2006 tersebut juga dimuat di berbagai media, salah satunya adalah National Geographic Grid.
Annissa Maulina Gultom mengulas tentang penghargaan perdana yang didapatkan Pramoedya di tahun 1949 dimana momen ini menjadi tanda kejeniusannya dalam menulis.
Annissa sendiri sempat menilik barang-barang Pram di rumahnya yang ada di Bojonggede, Bogor, Jawa Barat dimana dia mempelajari arsip-arsip dan bundle tulisan Pram.
Penghargaan perdana yang diperolehnya merupakan penghargaan dari kompetisi Balai Pustaka, dimana HB Jassin menilai naskah pria yang lahir 6 Februari 1925 ini sangat unggul. Ternyata penghargaan tersebut menjadi yang pertama serta terakhir baginya.
Annissa juga mengulas bahwa Pram merupakan sosok jenius karena ingatannya sangat tajam. Hal ini terungkap dalam Novel “Bumi Manusia”, serta berbagai novel lainnya yang ditulisnya hanya berdasarkan ingatan karena semua bahan penelitiannya telah dirampas oleh pihak militer kala itu.
Menarik untuk diketahui bahwa Pram juga membuat ensiklopedia tentang istilah Jawa kuno serta sejarah manusia hanya dari ingatannya saja.
Produktivitas Pram yang sangat tinggi ada pada kisaran tahun 50an hingga tahun 1965 dimana dia menciptakan 79 karya nonfiksi serta sembilan biografi, cerita pendek sejumlah 50 buah, kumpulan cerpen dan juga novel, delapan terjemahan, surat, puisi dan juga tulisan-tulisan lainnya.