Warner Bros Tanggapi Gugatan Chris Brown Imbas Perilisan Film Dokumenter yang Rusak Reputasinya
Bintangtamu.id – Warner Bros menanggapi gugatan Chris Brown terhadap perusahaan itu senilai $500 juta atau setara 8 miliar rupiah dan mengatakan mereka memperjuangkan masalah tersebut di pengadilan.
Juru bicara Investigation Discovery mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (22/01/2025) kepada Daily Mail, “Kami mendukung produksi dan akan dengan gigih membela diri terhadap gugatan ini.”
Ia buka suara setelah gugatan Brown pada perusahaan itu gara-gara tayangnya serial dokumenter berjudul ‘Chris Brown: A History of Violence’, yang mulai tayang akhir tahun lalu.
Dikutip dari Daily Mail, penyanyi berusia 35 tahun itu tidak terima dan menyebut dalam gugatan hukum bahwa Warner Bros. Discovery, Ample, dan produser yang terlibat dalam penyusunan dan penayangan serial dokumenter tersebut, menggambarkannya seperti pemerkosa berantai dan pelaku kekerasan seksual.
Menurut Brown, munculnya serial dokumenter merusak kembali citranya di mata publik yang berusaha ia bangun kembali selama hampir 16 tahun setelah ia sempat menyerang Rihanna (36) yang saat itu adalah kekasihnya.
Warner Bros. Discovery angkat bicara setelah pengacara Chris Brown, Levi McCathern, mengatakan kepada TMZ bahwa Warner Bros. Discovery dan asosiasinya telah ‘menjebak’ Brown demi keuntungan semata.
Pelantun ‘Forever’ itu mengatakan dalam gugatannya bahwa wanita yang menuduhnya dalam serial dokumenter tersebut harus menarik gugatan yang telah ia ajukan terhadapnya karena banyaknya fakta tidak benar.
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada bukti yang akurat atas tuduhan Warner Bros padanya.
“Yang benar-benar bertanggung jawab adalah orang-orang seperti Warner Bros.,” kata McCathern, “ketika Anda memiliki perusahaan besar dengan semua orang pintar yang ada di sana untuk membuat keputusan ini.
“Dan keputusannya adalah, kami akan mengambil kisah seorang gadis yang telah sepenuhnya didiskreditkan dan melindungi identitasnya serta memperlakukannya seperti korban dan mengungkapnya ke publik.”
“Itu tidak benar dan itu tidak baik dan saya akan mengatakannya di sini, kau tak tahu malu, Warner Bros.,” kata McCathern. “Perusahaan besar yang tak tahu malu karena melakukan ini pada kehidupan orang-orang karena pada akhirnya orang lebih penting daripada perusahaan.”
Demi melindungi musisi tersebut, McCathern meminta semua orang yang berkolaborasi untuk tanggung jawab karena merusak reputasi Brown.
“Produser, sutradara, orang-orang yang terlibat, perusahaan distribusi, orang-orang yang menayangkannya – semuanya harus bertanggung jawab agar mereka berhenti melakukan ini kepada Chris,” kata McCathern.
McCathern juga menambahkan pesan Brown bagi mereka yang terus mengungkit kasusnya dengan Rihanna tahun 2009 silam itu.
“Setelah 15 tahun hanya berbaring dan mencoba menerimanya serta meminta maaf,” terang McCathern tentang Brown, “ia lelah orang-orang terus mengejarnya dan mengeksploitasinya, mengeksploitasi namanya, mengeksploitasi bakatnya, mengeksploitasi mereknya untuk film dokumenter murahan ini. Dan ia sudah selesai dengan itu – ia akan melakukan sesuatu tentang hal itu.”
Ia menambahkan, “Chris telah meminta maaf dan mencari pengobatan serta membayar penuh atas hal-hal buruk yang terjadi dengan Rihanna – dia orang baru. Ini adalah waktu yang baru dan dia berusaha untuk maju pada dasarnya menjadi Chris Brown yang layak bagi dunia – Michael Jackson berikutnya yang berbakat.”
Brown tidak terima karena ia sudah bertanggung jawab atas kesalahan masa lalunya tetapi produser film dokumenter itu justru mengungkit kembali.
Tim hukum Chris Brown menuduh Warner Bros memprioritaskan keuntungan pribadi daripada integritas jurnalistik karena merilis dokumenter kontroversial tersebut.
Pengacara Brown juga menambahkan bahwa produser hanya ingin menarik perhatian penonton untuk meraup pendapatan lebih.
BACA JUGA