Bintangtamu.id – Pecinta horor Indonesia mungkin sudah tidak sabar untuk menyaksikan “Pengabdi Setan 2: Communion”, yang tayang serentak di seluruh bioskop pada hari ini, 4 Agustus 2022.
Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Nasar Anuz, Egy Fedly, dan Ayu Laksmi, diketahui akan kembali bermain peran dalam film ini.
Diketahui “Pengabdi Setan 2: Communion” menggunakan DMR (Digital Remastering) dengan teknologi IMAX, sehingga menjadikannya film Indonesia pertama sekaligus Asia Tenggara yang melakukannya.
Selain para pemain lama, “Pengabdi Setan 2: Communion” juga menggandeng Muzzaki Ramdhan (Wishu), Fatih Unru (Ari), Ratu Felisha (Tari), Jourdy Pranata (Dino), Kiki Narendra (Ustaz Mahmud), Iqbal Sulaiman (Darto), dan Nazifa Fatiah Rani (Wina).
View this post on Instagram
Jadwal penayangan “Pengabdi Setan 2: Communion” yang bertepatan dengan malam Jum’at, membuat film garapan sutradara Joko Anwar ini menjadi semakin terkesan horor.
Terlebih ketika menilik fakta bahwa ternyata lokasi syuting film ini disebut-sebut memang memiliki kisah mistis. Tak heran bila tak sembarang orang diperbolehkan masuk ke lokasi tersebut.
Berlokasi di lantai 7 Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami), membuat film yang lebih dulu tayang di IMAX pada 30 Juli 2022 ini memiliki hawa angker yang kental. Sebagai informasi, Rusunami ini berlokasi di belakang Pasar Sumber Arta.
Mengutip wawancara Kompas dengan koordinator keamanan Pasar Sumber Arta pada hari ini (4/8/22), Slamet mengungkapkan alasan mengapa lantai 7 Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) ini tidak boleh dimasuki sembarang orang.
“Jadi, pernah, mungkin orang ODGJ atau apa gitu, langsung lari (ke arah rusun), itu ibu-ibu. Dia bilang, anaknya katanya diculik dan dibawa ke lantai 7,” ujar Slamet saat ditemui di lokasi.
“Sebenarnya bukan enggak boleh atau dilarang. Ya karena ada beberapa kejadian seperti itu, mitos-mitos di lantai 7. Salah satunya itu. Iya (takut hal yang tidak diinginkan terjadi),” imbuhnya.
Slamet kemudian menceritakan kejadian saat wanita yang disebut ODGJ tersebut memaksa masuk. Meski wanita itu dalam keadaan marah-marah, dia tetap tidak mengizinkannya masuk ke dalam Rusunami.
“Pokoknya, enggak saya perbolehkan masuk. Takutnya dia yang stres, dia yang lompat,” ucap Slamet.