Angkat Kisah Penjual Lingerie, Film La Luna Akan Berlaga di Oscar 2025

by -
Angkat Kisah Penjual Lingerie, Film La Luna Akan Berlaga di Oscar 2025
Film La Luna (X)

Bintangtamu.id – Film La Luna akan berlaga di Oscar 2025. Film Singapura berbahasa berbahasa Malay ini masuk dalam kategori Best International Feature Film Academy Awards ke-97 di ajang ini.

Acara utama malam penghargaan yang akan berlangsung 2 Maret 2025 di Dolby Theatre di Los Angeles ini tentu menarik perhatian banyak pihak.

Film ‘La Luna’ tayang perdana di Festival Film Internasional Tokyo. Film ini sempat tayang di bioskop Indonesia dan berpartisipasi dalam Festival Film Asia Jogja-Netpac. Tak hanya itu, ‘La Luna’ juga menjadi film penutup di Festival Film Internasional Rotterdam.

Hasil ini diharapkan bisa membawa kabar baik mengingat Singapura belum pernah masuk daftar pendek nominasi di Oscar. Daftar pendek dari 15 finalis rencananya akan diumumkan pada 17 Desember. Kemudian lima besar selanjutnya akan diumumkan di 17 Januari 2025.

Sehingga mereka mengaku sangat senang karena bisa membawa Film ‘La Luna’ sebagai wakil dari negara ini untuk bersaing di ajang perfilman bergengsi tersebut.

“Ini merupakan tahun yang luar biasa bagi film-film Made-with-Singapore, yang telah hadir di berbagai festival seperti Cannes, Venice, dan Busan,” tutur Asisten Kepala Eksekutif IMDA, Justin Ang.

Film ‘La Luna’ dianggap sebagai ragam bahasa dan etnis yang ada di Singapura.

“Telah lahir cerita-cerita menarik. Kami bangga dengan M. Raihan Halim beserta tim produksi dan para pemainnya dan menantikan kabar baik di Oscar 2025,” imbuhnya.

Sementara itu, ‘La Luna’ berkisah tentang Hanie Abdullah (Sharifah Amani), seorang perempuan pemilik toko bernama La Luna. Tokonya ini menjual pakaian dalam wanita (lingerie). Meski awalnya merasa kurang nyaman dan ditentang keras Datuk Hassan (Wan Hanafi Su), kepala desa konservatif yang benci perubahan, tapi ternyata La Luna membawa angin segar bagi warga desa.

Film ini menggunakan setting Kampong Bras Basah, sebuah desa yang sunyi. Sehingga berbeda dengan perkotaan yang penuh dengan kehidupan modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *