Bintangtamu.id – Aktor Derby Romero dan Zenia Zein didapuk membintangi film horor terbaru bertajuk ‘Kemah Terlarang’ yang dijadwalkan tayang perdana mulai 10 Oktober mendatang.
Melansir Antara News, Derby Romero mengaku langsung tertarik saat ditawari untuk memerankan karakter Mas Heru. Bukan tanpa alasan, Derby mengaku memang ingin bekerja sama dengan sutradara Ginanti Rona.
Ditambah karakter yang dimainkan sangat menyenangkan untuk dieksplorasi. Namun ternyata dirinya pun menemukan kendala dalam proses syuting.
“Ada beberapa yang harus bisa pakai bahasa Krama Inggil, bahasa Jawa paling halusnya gitu. Jadi ada Jawa sehari-hari, Bahasa Indonesia dengan aksen dialek Jogja, sama ada Krama Inggil. Itu tantangan secara teknis,” ujarnya, Jumat (27/9/2024).
Situasi tersebut cukup menjadi tantangan bagi Derby Romero maupun pemain lainnya. Lantaran mayoritas tim adalah anak Jakarta yang harus beradaptasi dengan bahasa maupun budaya Jogja sebagai latar belakang.
Sedangkan bagi Zenia Zein, tantangan besar dalam memerankan karakter Lidya adalah harus mengubah diri menjadi sosok pemberani.
“Dari pemikiran aku, aku memaksakan diri aku untuk menjadi orang pemberani, karena aku orang yang penakut banget kan. Sedangkan karakter yang aku mainan itu pemberani yang maju tak gentar, kepala batu gitu kan,” tutur Zenia.
Berbeda dengan tokoh Lidya yang tomboy dan keras kepala, Zenia lebih didominasi oleh energi feminim. Transformasi fisik turut menjadi bagian penting.
Bahkan Zenia rela memotong rambut lebih pendek demi mendalami karakter. Meski sempat merasa insecure dengan penampilan baru, sutradara ‘Kemah Terlarang’ selalu memberikan dukungan.
Sekadar informasi, film tersebut diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi di Jogja pada tahun 2016 lalu. Di mana Rini (Callista Arum) yang merupakan siswi kelas 1 SMA Pandega mengikuti perkemahan di hutan Wana Alus.
Hal ini dilakukan agar membuktikan bahwa dirinya kuat, sekaligus mendekati Miko (Fatih Unru) sang ketua panitia yang diam-diam mencuri perhatiannya.
Mbah Sonto (Landung Simatupang) selaku kuncen desa sempat melarang, tetapi akhirnya mengizinkan dengan syarat mereka tidak boleh mengusik tempat sesajen.
Namun ada kejadian di luar nalar selama tiga hari perkemahan. Di malam puncak pementasan drama, Rini yang berperan sebagai tokoh Roro Putri tiba-tiba saja kesurupan arwah asli Roro Putri (Nihna Fitria). Kemudian memantik kesurupan massal di kalangan peserta lain.
Perkemahan jadi kacau, sebab ada banyak korban terluka hingga ada yang nyawanya terancam. Lantas, akankah Miko dan Mbah Sonto bisa menyelamatkan para siswa?