Film We Live in Time, Totalitas Andrew Garfield dan Florence Pugh

by -
Film We Live In Time
Andrew Garfield dan Florence Pugh di premier We Live in Time di TIFF (Variety)

Bintangtamu.id – Film ‘We Live in Time” membuat penonton Toronto International Film Festival (TIFF) terkesima.

Tayang debut di hari kedua festival film tersebut, film ini menghadirkan Florence Pugh dan Andrew Garfield sebagai dua tokoh utama.

Dikutip dari Variety, selama sesi tanya jawab pasca pemutaran film, keduanya didampingi sutradara John Crowley.

Salah satu peran menonjol Pugh adalah saat melahirkan di salah satu kamar mandi pom bensin yang kumuh. Sedangkan Garfield dan dua orang lain terhenyak menyaksikannya.

“Pemandangan luar biasa. Maksudku, bagaimana saya harus beradegan hendak melahirkan selama tujuh menit,” kata Pugh.  “Karena saya tidak pernah melahirkan bayi, jadi saya tidak tahu bagaimana rasa lelah dengan peluh dalam proses melahirkan.

Ia katakan terinspirasi dari teman dan kerabat.

“Saya mengenal banyak wanita hebat yang telah melahirkan banyak bayi, dan saya telah mendengar semua kisah mereka. Itu jadi inspirasi saya,” paparnya.

Kesan Garfield dan Pugh di Film “We Live In Time”

Film tersebut mengisahkan Almut (Pugh) dan Tobias (Garfield). Pasutri ini yang baru menikah ini ternyata harus mengalami badai. Almut didiagnosis kanker yang mungkin fatal dan nasib yang tidak pasti.

Garfield sendiri bercerita kehilangan ibunya karena kanker pankreas pada tahun 2019.

Ia tampak sedikit berkaca-kaca saat menceritakan bagaimana ia perankan karakter dengan orang terkasih yang menderita kanker.

“Naskah ini terbaik. Penulisannya sangat tepat,” katanya soal peran yang ia persiapkan di film “We Live In Time” ini.

“Soal persiapan untuk peran ini, sebenarnya mudah jika partner Anda mendukung. Untunglah partner saya tepat, yakni Florence”.

“I Love You Guys” yang Diucapkan Andrew Garfield di “Spiderman: No Way Home” Ternyata di Luar Skenario

Garfield dan Pugh sempat masuk nominasi untuk Oscar tahun lalu. Bisa jadi film “We Live in Time” dapat menempatkan keduanya kembali dalam persaingan.

Dalam film tersebut, Garfield dan Pugh juga beradegan panas dimana hal ini menarik perhatian saat sesi tanya jawab.

“Kami tentu saja fokus dengan peran. Kami punya waktu banyak berdiskusi,” kata Pugh saat ditanya bagaimana chemistry mereka berdua sangat kuat.

Crowley kembali ke TIFF setelah filmnya tahun 2019 “The Goldfinch” juga tayang di festival tersebut.

Kini ia menggunakan struktur cerita nonlinier untuk menggambarkan kisah cinta pasangan tersebut. Termasuk pertemuan pertama mereka ketika Almut menabrak Tobias saat mengemudi di malam hari.

Akhirnya mereka berdua harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Crowley berbicara tentang kolaborasi sebelumnya dengan Garfield (drama tahun 2007 “Boy A”) dan bagaimana kemampuan aktingnya makin bagus.

“Dan sekarang ia ada di sini dan sudah jadi pria dewasa,” katanya. “Saat saya membuat naskah, saya langsung teringat padanya karena karakternya paling pas.”

A24 akan merilis  film “We Live in Time” secara terbatas di Amerika Serikat pada 11 Oktober.

Film ini pasti akan menyentuh hati penonton yang sudah terbiasa dengan mengambil keputusan sulit terkait pengobatan setelah terdiagnosis kanker.

Pugh, yang kabarnya mengalami kesulitan saat membuat drama Olivia Wilde tahun 2022 “Don’t Worry Darling,” senang dengan pengalamannya bekerja dengan Crowley dan Garfield.

“Rasanya seperti menikmati setiap adegan. Bahkan hal tersulit yang mungkin dapat Anda bayangkan ternyata bisa saya lalui. Sangat menyenangkan bisa bekerja sama dengan semua orang yang terlibat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *