Gara-gara Konser Pink Floyd, Wali Kota dan Seluruh Dewan Kota Venesia Mengundurkan Diri
Bintangtamu.id – Pada tahun 1989, konser Pink Floyd di Venesia menyebabkan pengunduran diri wali kota dan seluruh dewan kota secara tak terduga dalam waktu seminggu.
Konser Pink Floyd bertajuk ‘Momentary Lapse of Reason Tour’ tersebut di gelar di Grand Canal Venesia 15 Juli 1989. Selain gratis, konser disiarkan langsung stasiun televisi Italia, RAI, di lebih dari 12 negara dan disaksikan lebih dari 100 juta pasang mata.
Dewan kota mempertahankan keputusan mereka, dengan menyatakan bahwa Venesia harus terbuka terhadap tren baru, termasuk musik rock.
Wakil Wali Kota Venesia, Cesare De Piccoli, juga menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan konser tersebut hanya satu jam sebelum dimulainya konser. Alasannya demi menghindari kekacauan mengingat ratusan ribu orang dari luar sudah berada di Kota Venesia. Jika dibatalkan, itu bisa memancing hal-hal yang tidak diinginkan.
Anehnya, Wali Kota Antonio Casellati justru menolak konser karena merasa kota yang dipimpinnya tidak siap menampung begitu banyak orang dalam waktu bersamaan.
Sikap Casellati ini sejalan dengan kekhawatiran warga. Mereka khawatir getaran musik berpotensi merusak bangunan-bangunan kuno dan bersejarah di kota apung yang terkenal dengan gondolanya tersebut.
Menara jam Venesia, yang dibangun pada tahun 1499, dan menara lonceng Basilika Santo Markus, yang dibangun sejak abad ke-9, termasuk di antara bangunan bersejarah yang terancam.
Apalagi alun-alun kota hanya mampu menampung 7.450 orang, sangat tak sepadan dengan penggemar Pink Floyd yang bisa mencapai puluhan ribu dalam sekali konser.
Sebagai langkah kompromi dengan kondisi yang ada, Pink Floyd setuju mengurangi volume suara konser mereka dari 100 desibel menjadi 60 desibel. Band rock asal Inggris itu juga bersedia tampil di atas tongkang terapung yang terletak 200 yard dari alun-alun.
Meski demikian, apa yang dikhawatirkan warga terjadi. Karena popularitas Pink Floyd sebagai salah satu band rock terbesar di dunia, konser yang mereka gelar dihadiri tak kurang dari 200 ribu penonton. Jauh melebihi penduduk Venesia yang hanya berjumlah sekitar 55.000 jiwa.
Lonjakan jumlah pengunjung dalam waktu bersamaan ini tak pelak menimbulkan aneka masalah. Salah satunya adalah sampah. Para penonton konser meninggalkan 300 ton sampah dan 500 meter kubik kaleng dan botol kosong.
Selain itu, karena kota tidak menyediakan kamar mandi portabel, beberapa penonton konser terpaksa buang hajat di sekitaran monumen dan tembok-tembok kota.
Meskipun sebagian besar penggemar berperilaku baik, kemarahan dari penduduk setempat terjadi dengan cepat. Seminggu setelah konser, wali kota dan seluruh dewan kota telah mengundurkan diri.
BACA JUGA