Gitaris Twisted Sister Sebut Larisnya Penjualan Album Tak Otomatis Membuat Musisi Kaya

by -
by
Gitaris Twisted Sister Sebut Larisnya Penjualan Album Tak Otomatis Membuat Musisi Kaya
(Jay Jay French. YouTube)

Bintangtamu.id – Jay Jay French, gitaris Twisted Sister meluruskan pandangan suksesnya penjualan album atau rekaman berbanding lurus dengan kesejahteraan musisi. Menurutnya, pandangan itu tak sepenuhnya benar karena musisi tak otomatis kaya raya meski mampu menjual sejuta kopi album rekamannya.

Hal itu dinyatakan Jay Jay French dalam wawancaranya dengan salah satu media musik beberapa waktu lalu. Pernyataannya ini berdasarkan pengalaman sebagai manajer Twisted Sister antara tahun 1975 hingga 1979, dan kemudian berlanjut tahun 1988 hingga sekarang.

Sebagai catatan, pernyataan itu juga didasarkan pada masa ketika dia masih aktif bermusik dan mengelola manajemen band. Saat itu, penghasilan sebuah band musik sebagian besar diperoleh dari penjualan hard copy album atau konser, tidak seperti sekarang yang bisa mendapatkan sumber lain seperti dari streaming.

Jay Jay French menjadi gitaris Twisted Sister sejak awal band beraliran hard rock ini terbentuk di akhir Desember 1972. Selain itu, dia juga mengelola manajemen dan branding band serta memproduseri seluruh rilis album band rock asal AS tersebut.

Dengan menjadi manager dan produser, French sebagai bisnisman mempunyai banyak kesempatan untuk melihat lebih dekat industri musik.

John French Segall (nama aslinya) mengungkapkan beberapa detil tentang kontrak terkait rilis album. Dari hitung-hitungan yang dilakukannya, musisi mendapatkan satu dolar untuk setiap rekaman album.

Karena itu dia mengklaim bahwa menjual satu juta kopi rekaman tidak lantas membuat musisi kaya raya. Apalagi dalam kontrak ada potongan sekitar 45% dari seluruh uang yang dihasilkan yang kemudian masih dipotong lagi 25% untuk manajer. Barulah sisanya dibagi untuk para personil band.

Jay Jay French mencontohkan klausul kontrak di tahun 1984, di mana Twisted Sister berada di puncak ketenaran.

“Anggaplah band ini (Twisted Sister, red) mendapatkan satu dolar/rekaman, jumlah yang sangat tinggi saat itu. Anda mampu menjual satu juta rekaman dan memiliki album platinum yang terpampang di dinding Anda. Teman-teman Anda lalu berkata, ‘Astaga, satu juta rekaman. Anda pasti sangat kaya’,” ujar French kepada The Metal Voice.

Twisted Sister
(Twisted Sister di tahun 1984. Getty Images)

Benarkah demikian?

“Di kontrak dinyatakan 15% adalah barang gratis alias label rekaman boleh tidak membayar Anda atas 15% dari penjualan awal album karena mereka harus mengirimkannya ke media untuk direview,” terangnya.

Dengan asumsi album terjual satu juta kopi, French menambahkan, label rekaman bisa menahan royalti 15%, yakni US$150.000. Dari satu juta dolar yang kini jadi US$850.000 itu masih dipotong biaya breakage sebesar 10% sehingga tersisa US$750.000.

“Lalu dikurangi lagi biaya 20% untuk membuat rekaman atau CD. Otomatis 45% royalti menguap begitu saja. Uang Anda kini tersisa US$550.000, okay. Nah, misalkan Anda berniat membuat video klip, akan ada biaya tambahan sekitar US$300.000. Itu belum termasuk biaya promosi, yang katakanlah, US$100.000, jika rekaman itu sukses di pasar,” jelas Jay Jay French.

Berapa sisa uang Anda sekarang?

“US$200.000! Kemudian manajer Anda akan mengambil haknya sebesar 20% dan 5%. Bisa jadi uang yang tersisa di band tinggal US$100.000, atau US$150.000. Band beranggota 5 personil. Uang itu dibagi 5 dan masing-masing memperoleh US$30.000, belum dipotong pajak,” paparnya.

Hitung-hitungan matematika sederhana ini, lanjut Jay Jay French, menjelaskan secara gamblang bahwa musisi yang sukses menjual album rekaman hingga satu juta kopi tidak lantas kaya raya.

Yang pasti mendapatkan keuntungan adalah label rekaman, PH, dan pihak-pihak lain. Bukan musisinya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *