Bintangtamu.id – Angga Dwimas Sasongko, penulis dan sutradara “Mencuri Raden Saleh” mengatakan bahwa ide awal cerita film tersebut terinspirasi saat dia sedang berada di sebuah museum yang menampilkan karya seni rupa.
Di sana dia melihat sebuah lukisan karya Raden Saleh yang minim penjagaan dan diletakkan di titik yang menurutnya kurang aman.
Angga berfikir bahwa lukisan tersebut apabila dia ambil lumayan, dia bisa mendapatkan uang sebesar 10 sampai 15 miliar dalam waktu singkat.
Kata Angga dalam jumpa pers peluncuran trailer “Mencuri Raden Saleh” di XXI Metropole, Menteng, Jakarta Pusat proyek film ini sangat ambisius serta menguras energi.
Terbukti dari rencananya yang ingin membuat film ini sejak tahun 2016, Namun karena produksinya lama, panjang, dan ambisius, membuat film ini membutuhkan proses menulis skenarionya yang benar-benar memakan waktu.
Meski demikian, Angga menambahkan, dia berusaha agar filmnya menghasilkan cerita yang fun dan seru.
Ide cerita digarap oleh sutradara “Filosofi Kopi” itu saat dirinya mendatangi sebuah pameran Raden Saleh terbesar yang diadakan di Galeri Nasional Singapura.
Dalam pameran tersebut Angga bertemu dengan salah satu seorang kurator Indonesia yang memahami lukisan-lukisan sang maestro.
Angga bersama dengan beberapa orang seniman dan kurator melakukan diskusi mengenai karya seni rupa untuk riset penulisan (cerita). Salah satunya mengenai kasus pemalsuan lukisan yang menurutnya ternyata kompleks untuk dipahami.
Bagi Angga dalam menggarap film ini cukup memiliki tantangan seperti tak banyak film Indonesia yang menyajikan kisah aksi kriminal pencurian. Agar lebih relevan dan dapat dipahami oleh penonton di Indonesia, Angga berusaha lebih keras ide pembuatan film “Mencuri Raden Saleh”. .
Bahkan Angga bersama dengan pihaknya sempat meminta bantuan salah satu penulis asal Amerika Serikat untuk meramu skenario film tentang pencurian kendati hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
“Skripnya ditulis selama 4 tahun dengan 4 penulis, salah satunya penulis skenario yang pernah menang AMY Award di Amerika tapi ternyata belum sesuai dengan yang seperti Visinema inginkan,” ujarnya.
Sementara produser “Mencuri Raden Saleh”, Christian Imanuell, mengatakan bahwa film tersebut penuh akan semangat anak muda.
“Memang kami sebagai filmmaker di film ini ingin meng-capture semangat anak muda dan dalam cerita ini sebenarnya mereka bukan kriminal dan bukan pencuri,” kata Christian.
Berbagai adegan dibuat penuh aksi menarik dan menegangkan agar penonton bisa ikut merasakan imajinasi dan pergolakan dari cerita yang digarap Angga tersebut.