Bintangtamu.id – Kahitna menyanyikan lagu pra-rilis ‘Bila Tiba Nanti’ di konser tunggal bertajuk ‘Kahitna 2 menuju 40 tahun’. Konser di Selasa malam, (17/9/2024) ini berlangsung di Planetary Hall, Jakarta Convention Center (JCC).
Menurut Yovie Widianto, ada banyak tema yang telah ditulis dan dibawakan oleh Kahitna. Mulai dari menikah, pertunangan, putus, hingga jadian. Namun, ia tiba-tiba terpikir, ada satu tema yang belum pernah ia tulis, yaitu saat melihat anak tumbuh dewasa san meminta izin untuk menikah.
“Bagaimana kalau kita melihat anak yang tumbuh bersama kita, gimana perasaannya untuk ayah-ayah yang punya anak sudah besar lalu dia minta izin untuk menikah,” ucapnya.
Yovie mengaku, inspirasi ini datang dari putranya, Arsy Widianto, yang telah semakin dewasa. Melalui liriknya, ia pun berpesan bahwa memilih pasangan itu tidak hanya dilihat dari wajahnya yang cantik, tapi juga dilihat dari hati dan imannya.
Ide ini lah yang akhirnya digubah oleh Yovie menjadi sebuah lagu yang berjudul ‘Bila Tiba Nanti’ yang baru selesai ditulis lirik serta komposisi pianonya.
Selain itu, lagu ini juga ditujukan bagi para ayah, kakak, dan orang-orang agar memilih pasangan yang baik serta menjaga mereka hingga maut memisahkan.
“Untuk mas-mas atau yang masih remaja udah punya pacar, bagaimana cara minta izin ke orang tuanya, nah itu belum pernah ditulis,” tutur Yovie lagi.
Merasa lagu ini sangat spesial, Yovie pun sengaja menyiapkannya untuk ia tampilkan secara perdana di JCC dalam konser anniversary Kahitna ini.
“Untuk ayah-ayah tolong perhatikan liriknya supaya anak-anak cowoknya bisa menjaga anak gadis yang lain dengan indah, judulnya ‘Bila Tiba Nanti'”.
Lagu ‘Bila Tiba Nanti’ dinyanyikan Hedi Yunus dan Mario Ginanjar hanya dengan iringan piano yang dibawakan Yovie. Namun hal ini tetap menyentuh perasaan pendengar. Bahkan tak sedikit di antara mereka yang menitikkan air mata selama mendengarkannya.
Lirik, “Kini kau dewasa, gapai dan raih mimpimu, bila tiba nanti, saatnya kau harus melangkah, suntinglah belahan jiwamu. Pilih yang cantik hati dan indah imannya”, terasa sangat mengena di hati dan relevan dengan banyak orang.