Bintangtamu.id – Tenar belum jadi jaminan sukses di bisnis fashion. Itu pula yang dialami oleh Katy Perry. Menurutnya, popularitas memang bukan jadi jaminan untuk sukses di bidang lainnya bagi selebriti.
Katy Perry, seorang penyanyi, penulis lagu dan juri televisi berkebangsaan Amerika Serikat ini membagikan pengalamannya ketika harus menghadapi kenyataan bahwa manufaktur dan rekan bisnisnya mengalami kebangkrutan.
Pemilik nama Katheryn Elizabeth Hudson ini mendirikan label sepatu dengan namanya sendiri bekerja sama dengan Global Brands Group, perusahaan asal Hong Kong yang juga jadi co-owner dan manufaktur dari sepatunya di tahun 2017.
Namun, secara mengejutkan rekan bisnisnya tersebut mengalami kebangkrutan sejak tahun 2020.
“Kami mendapat panggilan telepon dan hanya memiliki waktu seminggu untuk membeli kepemilikan brand.” ujar pelantun “Hot and Cold” tersebut.
Tak hanya dengan Katy Perry, Global Brands Group juga menaungin brand milik selebriti lain seperti Sean Combs dan David Beckham.
Katy Perry akhirnya mencoba membeli kepemilikan saham dan mulai melakukan restrukturisasi demi bisnisnya bisa terus berjalan.
“Saya membawa empat hingga lima orang dari tim lama, membeli stok sisa dan menjualnya. Lalu kami mulai bersiap untuk koleksi musim semi 2022,” tambahnya.
Katy Perry yang dikenal memiliki gaya nyentrik dan unik ketika di karpet merah dan panggung jadi identitas desain sepatunya.
Seperti pada koleksi terbarunya sepatu dengan desain dirinya sendiri dengan model mules serta heels berbentuk kerang dan desain pita dalam berbagai kombinasi warna mencolok.
Berbicara mengenai harga yang ditawarkan cukup terjangkau seperti loafer yang dijual dengan harga US$99 dan heels seharga US$109.
“Anda bisa mendapatkan banyak sepatu klasik dengan harga yang bagus, tapi perlu ada desain yang menggemaskan dengan sentuhan humor atau ceria. Biasanya Anda perlu mengeluarkan uang antara US$450 hingga US$750,” tuturnya.
“Penggemar saya tidak selalu bisa memanjakan diri seperti itu. Saya sangat peduli akan mereka dan teringat akan situasi finansial saya di usia 20 tahunan. Saya ingin tetap menawarkan konsumen dengan kreasi yang berkualitas dan menyenangkan,” ujar Katy Perry mengenai alasan mengusung desain yang ceria dan harga yang terjangkau.
Perempuan yang pada masa remajanya pernah mengejar karier di musik religi tersebut masih optimis bisa menyelamatkan bisnisnya.
Namun, sejumlah selebriti lain seperti Rihanna memilih mundur dan menutup bisnis label fashion Fenty bersama LVMH pada 2021.
Tidak hanya Rihanna, sejumlah selebriti lainnya sebut saja Natalie Portman, Mandy Moore, dan Lindsay Lohan juga sempat punya bisnis fashion tapi gagal berkembang.