Kita Kita: Film Filipina tentang Cinta, Healing, dan Kehilangan

by -
Kita Kita (IMDb)

Bintangtamu.id – ‘Kita Kita’ adalah salah satu film Filipina yang diadaptasi dalam versi lokal dengan judul ‘Cinta itu Buta’. Film rilisan 2017 ini mengusung genre komedi romantis.

Kisah ini bermula saat Lea (Alessandra De Rossi) galau karena perubahan sikap tunangannya, Nobu (Junpei Yamamoto). Meski sudah 2 tahun bertunangan, tapi Nobu terus mengundur pernikahannya dan meminta Lea untuk mengerti.

Hingga suatu hari, konflik pun datang. Lea melihat Nobu berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Aiko (Carolle Urbano). Shock dan stres yang dialami Lea akibat kejadian ini membuatnya pingsan dan terbangun dalam keadaan buta.

Sejak itu, dunianya berubah. Ia tak bisa lagi menjadi pemandu wisata karena penglihatannya menghilang. Hari-hatinya pun hanya diisi dengan duduk di teras rumahnya. Saat itulah Tonyo (Empoy Marquez) datang.

Meski awalnya terganggu dan menolak kehadiran Tonyo, tapi ketulusan Tonyo akhirnya membuat Lea lambat laun Lea mulai menerimanya. Kisah baru dengan akhir tak terduga pun dimulai dari sini.

Ulasan ‘Kita Kita’

Kita Kita adalah film yang telah menyabet 5 piala dan 23 nominasi di ajang perfilman bergengsi. Hal ini tak mengherankan karena kisahnya yang unik, dimana Lea yang orang asli Filipina menjadi pemandu wisata di Jepang. Sehingga ada beberapa bahasa yang digunakan dalam film ini, Bahasa Tagalog, Bahasa Jepang, dan Bahasa Inggris.

Lalu karena Lea adalah pemandu wisata, penonton juga seolah diajak berjalan-jalan menikmati tempat indah dan bersejarah di Jepang. Bahkan setelah ia kehilangan penglihatannya, penonton juga tetap disuguhkan pemandangan alam yang indah.

Hal ini karena Tonyo ingin Lea tetap bisa melakukan kegiatan yang biasa dilakukannya saat masih bisa melihat. Sehingga ia menjadi mata untuk gadis itu, sementara Lea memandunya berwisata karena Tonyo juga pendatang dari Filipina di Jepang.

Jadi bagi penyuka film healing, Kita Kita sangat cocok untuk ditonton. Karena selain menawarkan pemandangan yang indah, film ini juga memiliki premis ringan sehingga mudah dipahami.

Hampir di sepanjang film alurnya berisi jalan-jalan dan obrolan ringan. Sehingga ada perbedaan atmosfir di awal dan babak selanjutnya. Jika di awal cenderung sendu, tapi setelah Lea buta justru terasa lebih ceria karena munculnya sosok Tonyo. Humor-humor ringan pun terselip di interaksi mereka.

Namun mendekati ending, kejadian tak terduga terjadi. Bagian ini menggunakan alur mundur dengan Tonyo sebagai tokoh utama. Tabir antara kedua tokoh utama pun terungkap di bagian ini.

Secara keseluruhan, film ini menunjukkan kalau cinta memang unik dan tak terduga. Sosok Tonyo yang sederhana dan humoris ternyata membawa warna baru dalam kehidupan Lea yang tidak pernah ia sangka sebelumnya.

Mungkin benar kata orang, cinta memang ada di sekitar kita. Sehingga terkadang kita hanya perlu lebih cepat menyadari agar bisa menemukannya lebih cepat.

Tidak ada permainan tensi dalam film ini. Ceritanya benar-benar sederhana dan minim konflik. Sehingga durasi 1,5 jam cukup untuk menjawab semua konfliknya.

Akhir kata, Kita Kita pantas mendapat rate 7,5/10 dan telah diadaptasi di beberapa negara. Karena kisahnya yang ringan, lucu, dan ada unsur healing memang menjadi favorit banyak orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *