Korban Pelecehan Seksual Mendiang Mohamed Al Fayed Angkat Bicara

by -
Mohamed Al Fayed Pelecehan Seksual
Mendiang Mohamed Al Fayed yang meninggal tahun 2023 lalu (Sky)

Bintangtamu.id – Mendiang Mohamed Al Fayed ternyata telah lakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual kepada puluhan wanita.

Ayah almarhum Dodi Al Fayed, kekasih mendiang Putri Diana, ini melakukan pemerkosaan terhadap lima wanita.

Tuduhan lainnya adalah pelecehan seksual terhadap sedikitnya 15 wanita.

Semua wanita yang melakukan pengakuan tersebut adalah karyawati departemen store mewah Harrods saat Mohamed Al Fayed masih jadi pemilik.

Pengungkapan ini dibuat oleh BBC yang membuat film dokumenter ‘Al Fayed: Predator at Harrods’.

Film tersebut menunjukkan bahwa pelecehan tersebut terjadi di London, Paris, Saint-Tropez, dan Abu Dhabi.

Pihak BBC katakan para wanita itu angkat bicara setelah melihat Fayed digambarkan dengan simpatik dalam serial Netflix, ‘The Crown’.

Salah satu episode menunjukkan karakter Fayed, serta affair Diana, Putri Wales dengan putra Fayed, Dodi, dan kematian mereka dalam kecelakaan mobil pada tahun 1997.

Elizabeth Debicki Raih Emmy Awards Perdana Atas Perannya di ‘The Crown’

Harrods Tutupi Kasus Pelecehan Seksual Mohamed Al Fayed

Para wanita tersebut mengungkap bahwa mereka mendapat pelecehan seksual, tetapi pihak Harrods, sebelum dijual, menutupi kasus tersebut.

Fayed, yang menjual Harrods pada tahun 2010, meninggal tahun lalu pada usia 94 tahun.

Pada tahun 2009, Crown Prosecution Service tidak mendakwa Fayed karena tuduhan kekerasan seksual terhadap seorang gadis berusia 15 tahun di Harrods.

Pada tahun 2013, seorang wanita menuduhnya telah melakukan kekerasan seksual terhadapnya di apartemennya di Park Lane setelah wawancara kerja

Tetapi kepolisian tak melanjutkan kasus tersebut.

Polisi membuka kembali kasus ini pada 2015 meski tidak mengambil tindakan lebih lanjut dan Fayed juga selalu membantah tuduhan.

Para korban diduga memberikan laporan terperinci tentang pelecehan tersebut, termasuk beberapa yang terekam kamera.

Seorang wanita mengatakan kepada BBC bahwa ia diperkosa saat remaja di apartemen Fayed di Park Lane.

“Mohamed Al Fayed adalah monster, predator seksual tanpa kompas moral,” katanya kepada BBC.

Tiga wanita lainnya juga ungkap mereka diperkosa Fayed di apartemen tersebut.

Seorang wanita kelima, yang hanya disebutkan namanya sebagai Gemma, mengatakan Fayed memperkosanya di apartemennya di Villa Windsor di Paris.

Lalu, Fayed menyuruhnya membersihkan diri dengan disinfektan.

“Jelas dia ingin saya menghapus jejak apa pun yang menunjukkan dia berada di dekat saya,” paparnya dalam film dokumenter itu.

Seorang wanita, yang BBC sebut hanya sebagai Sophia, mengatakan Fayed mencoba memperkosanya lebih dari satu kali.

Hal ini terjadi saat ia menjadi asisten pribadinya dari tahun 1988 hingga 1991.

“Tak seharusnya ia dikenang dengan karakter seperti itu,” begitu ungkapnya saat ditanya tentang karakter Fayed dalam ‘The Crown’

Bruce Drummond, seorang pengacara yang mewakili beberapa korban juga angkat bicara. “Jaringan laba-laba korupsi dan penyalahgunaan di perusahaan ini tidak dapat dipercaya dan sangat gelap.”

Tanggapan Harrods

Pihak Harrods memberikan pernyataan resmi:

“Kami benar-benar terkejut dengan tuduhan penyalahgunaan yang dilakukan oleh Mohamed Al Fayed. Ini adalah tindakan seorang individu yang berniat menyalahgunakan kekuasaannya di mana pun ia bekerja. Kami mengutuk dengan keras. Kami juga mengakui bahwa selama ini sebagai sebuah bisnis, kami gagal terhadap karyawan yang menjadi korbannya. Untuk itu kami dengan tulus meminta maaf.

“Harrods saat ini adalah organisasi yang sangat berbeda dengan yang dimiliki dan dikendalikan oleh Al Fayed antara tahun 1985 dan 2010. Perusahaan ini berupaya menempatkan kesejahteraan karyawan sebagai inti dari semua yang kami lakukan.”

“Itulah sebabnya, sejak informasi baru terungkap pada tahun 2023 tentang tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Al Fayed, prioritas kami adalah menyelesaikan klaim secepat mungkin. Ini untuk menghindari proses hukum yang panjang bagi para wanita yang terlibat. Kami memastikan bahwa perilaku seperti itu tidak akan pernah terulang di masa mendatang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *