Kronologi Kasus Bullying Kim Garam yang Sedang Viral, Mulai dari Pernyataan Korban Hingga Diputusnya Kontrak di LE SSERAFIM

by -
Kronologi Kasus Bullying Kim Garam yang Sedang Viral, Mulai dari Pernyataan Korban Hingga Diputusnya Kontrak di LE SSERAFIM
(Kim Garam. VIKI)

3. Statement yang dikeluarkan HYBE dan Source Music

Pada 20 Mei 2022, pihak HYBE dan Source Music pun akhirnya angkat bicara mengenai kasus yang menjerat artisnya. Dalam pernyataan resminya, mereka terlebih dahulu meminta maaf.

Kemudian, mereka menyebutkan bahwa awalnya tidak ingin langsung berbicara karena takut identitas korban dan privasinya akan terungkap.

Namun, karena kasus yang semakin berkembang melalui media sosial, agensi merasa ada hal yang perlu mereka luruskan.

Dalam pernyataannya, HYBE menyebutkan bahwa, dalam kasus ini, Yoon Eun Seo (nama samaran) menganggap Kim Garam dan teman-temannya adalah penyerang.

Kim Garam berteman dengan Yoon Eun Seo sekitar dua bulan, Maret-April 2018 (saat kelas 1 SMP). Saat itu mereka sempat mengalami pertengkaran selama sekitar tiga jam.

Diketahui, Yoon Eun Seo menjelek-jelekkan Kim Garam dan teman-temannya yang lain, tetapi selesai dengan saling meminta maaf satu sama lain.

Namun ternyata, Yoon Eun Seo belum mau berhenti. Dia melaporkan kejadian tersebut kepada lelaki yang merupakan teman dekatnya.

Mereka pun mengancam Kim Garam dengan kekerasan fisik. Akibatnya, Kim Garam akhirnya memutuskan hubungan dengan Eun Seo.

Setelahnya, Eun Seo mengambil foto “D”, teman dekat Kim Garam, yang hanya mengenakan pakaian dalam saat berganti pakaian di sekolah, dan mengunggahnya di akun media sosial temannya, yaitu “A”.

Melihat hal ini, “D” pun merasa sangat terkejut secara mental, hingga lima temannya, termasuk Kim Garam, mengkonfrontasi Eun Seo karena tindakannya yang tanpa izin. Meski begitu, Garam tidak melakukan kekerasan fisik.

Masih dari HYBE dan Source Music, mereka memberikan penjelasan soal Yoon Eun Seo yang memutuskan untuk pindah sekolah.

Disebutkan bahwa Eun Seo akhirnya mengakui kesalahannya, tetapi dia tidak dihukum. Sebaliknya, dia malah menunjuk teman sekelas yang mengkonfrontasinya sebagai pelaku (kekerasan).

Pertemuan pun diadakan antara Kim Garam dan teman “B” dengan status sebagai pelaku, dan Yoon Eun Seo sebagai korban.

Namun, sebelum rapat komite kekerasan sekolah selesai, Yoon Eun Seo secara sukarela dipindahkan (sekolahnya) ketika ada pembahasan “pemindahan paksa” atas permintaan “D”, korban insiden foto.

Pada akhirnya, komite kekerasan sekolah memberikan sanksi kepada dua siswa, Kim Garam dan “B,” yang disebut sebagai pelaku oleh Yoon Eun Seo.

Yoon Eun Seo hanya dipindah ke provinsi sekitar satu atau dua bulan sebelum akhirnya kembali ke sekolah di sebelah Kim Garam.

Rapat komite yang terjadi pada Juni 2018 ini pun terdengar ke siswa lain. Ada beberapa siswa yang tahu bahwa Yoo Eun Seo berpura menjadi korban di balik kesalahannya dan menjadi problematik.

Banyak pihak ketiga pun yang memberikan kesaksian terkait hal ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *