Bintangtamu.id – Putra Mohamed Al Fayed, Omar Al Fayed, katakan ia miris dengan tuduhan kekerasan seksual yang ditujukan kepada mendiang ayahnya.
Hal ini sedikit banyak mempengaruhi pada kenangan indah yang ia miliki tentang almarhum ayahnya itu.
Omar Al Fayed katakan ayahnya adalah sosok luar biasa.
Meski demikian, ia katakan berbagai kasus tersebut tidak akan membuatnya bersikap subjektif.
Dalam pernyataan publiknya, pengusaha lingkungan berusia 36 tahun itu mengungkapkan rasa heran bagaimana masalah ini bisa disembunyikan begitu lama dan dengan berbagai cara.
“Sepanjang sejarah, orang-orang yang berkuasa terlalu sering terlindungi dari konsekuensi tindakan mereka. Keadilan sering kali tak memihak bagi mereka yang telah menderita,” ungkapnya seperti dilansir dari BBC.
“Saya sangat yakin bahwa siapa pun yang terbukti bersalah atas tindakan tercela tersebut, termasuk yang memfasilitasi, memungkinkan, atau membantu menutupi tindakan tersebut, apa pun statusnya, harus dimintai pertanggungjawaban,” tegasnya.
Ia juga mengatakan bahwa para korban dan masyarakat berhak atas transparansi dan akuntabilitas penuh.
Omar Al Fayed menyatakan dukungannya terhadap penyelidikan yang sah atas semua tuduhan kekerasan seksual tersebut.
“Saya akan terus mendukung prinsip-prinsip kebenaran, keadilan, akuntabilitas, dan kewajaran, terlepas dari ke mana pun perjalanan itu mengarah,” katanya. “Tidak seorang pun kebal hukum, dan semua korban berhak mendapatkan hari mereka di pengadilan.”
Korban Pelecehan Seksual Mendiang Mohamed Al Fayed Angkat Bicara
Omar Al Fayed diangkat menjadi anggota dewan direksi Harrods pada tahun 2006.
Ia tetap menjabat hingga ayahnya menjual bisnis tersebut pada tahun 2010.
Sebelumnya diberitakan puluhan wanita ungkapkan mereka jadi korban pemerkosaan dan pelecehan seksual dari almarhum Mohamed Al Fayed.
Kasus ini marak hingga BBC memproduksi film dokumenter berjudul ‘Al Fayed: Predator at Harrods’.
