Bintangtamu.id – Penyidik dari mendiang rapper Tupac Shakur, Sheryl McCollum, yakin Sean Combs atau Diddy mempunyai andil dalam kasus pembunuhannya.
Tupac meninggal pada tahun 1996 dan sebelumnya pernah ditembak tahun 1994.
“Bagi saya, semua ini bermula pada tahun 1994, saat pertama kalinya Tupac ditembak,” duga McCollum kepada pembawa acara tamu Laura Ingle dalam sebuah wawancara di acara ‘Banfield’ di NewsNation, Jumat (04/10/2024).
McCollum adalah orang yang menangani kematian Shakur pada saat itu.
Penyanyi hit ‘All Eyez On Me’ itu ditembak dalam perampokan yang gagal di Quad Studios, Times Square, New York City.
Saat Tupac Shakur tertembak adalah waktu yang sama ketika Sean “Diddy” Combs berada di studio bersama sekitar 40 orang.
“Anda tidak perlu menembak seseorang lima kali untuk mengambil perhiasan dan uang mereka,” kata McCollum.
“Sean ‘Puffy’ Combs dan rombongannya yang berjumlah 40 orang? Tidak terluka. Tidak terancam,” tegasnya.
“Bagaimana masuk akal bagi siapa pun bahwa satu orang akan dirampok dan bukan 40 orang lainnya? Siapa yang akan memiliki lebih banyak uang dan perhiasan? Empat puluh,” McCollum menambahkan.
Setelah penembakan itu, Shakur secara terang-terangan menuduh Biggie Smalls (atau dikenal sebagai Notorious B.I.G.), dan pendiri label rekaman itu, Combs, memiliki peran dalam insiden itu.
Tupac Shakur berasumsi demikian karena reaksi mereka yang tidak terganggu ketika ia tertatih-tatih memasuki studio dengan darah di sekujur tubuhnya.
“Tidak seorang pun mendekati saya. Saya perhatikan tidak seorang pun melihat saya,” kenangnya kepada majalah Vibe pada tahun 1995.
“Puffy juga berdiri di belakang. Saya kenal Puffy,” katanya.
“Ia tahu berapa banyak hal yang telah saya lakukan untuk Biggie sebelum ia keluar,” ungkap Shakur.
Shakur dibunuh dua tahun kemudian dalam penembakan saat ia meninggalkan pertandingan tinju di MGM Grand di Las Vegas.
“Kedua kali Tupac Shakur ditembak, ia terjebak dalam sesuatu,” kata McCollum di acara ‘Banfield’ hari Jumat.
“Ia terjebak dalam lift, lalu terjebak dalam mobil. Benar-benar tidak ada tempat untuk lari,” terang wanita itu.
“Namun ironisnya, kedua adegan itu terjadi tidak ada rekaman video,” tambahnya. “Bagi saya, ini menandakan seseorang yang dekat dengannya mengetahui keberadaannya pada hari itu, waktu itu, dan lokasi itu.”
“Bagi saya, itu memperkecil jumlah tersangka. Hanya segelintir orang yang akan tahu di mana ia berada pada kedua hari itu.” McCollum menyatakan dugaannya.
Sean Combs (54) dan Biggie dengan keras membantah adanya hubungan dengan kematian Tupac Shakur.
Combs tidak pernah ditangkap, didakwa, atau dituntut sehubungan dengan tuduhan ini.
Biggie juga terbunuh pada tahun 1997 dan sampai saat ini kasusnya masih belum terpecahkan.
Media Page Six secara eksklusif melaporkan pada bulan Juli bahwa keluarga Shakur mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan atas kematiannya yang janggal terhadap Combs.
“Orang-orang dari masa lalu Diddy maju dan memberikan info,” kata seorang sumber dalam.
Keluarga tersebut menyewa pengacara Alex Spiro sebagai penyidik, yang juga pernah bekerja untuk Elon Musk dan Megan Thee Stallion.
Langkah hukum tersebut dilakukan setelah terungkap bahwa pria yang saat ini didakwa atas kematian Shakur, Duane “Keefe D” Davis, menyarankan dalam sebuah wawancara tahun 2009 dengan Kepolisian Metropolitan Las Vegas bahwa Combs telah memberikan ganti rugi sebesar $1 juta kepada Shakur.
Combs membantah tuduhan tersebut pada tahun 2011, mengatakan kepada LA Weekly melalui email: “Cerita ini murni fiksi dan sama sekali tidak masuk akal.”
Combs saat ini masih di balik jeruji besi sambil menunggu persidangan atas kasus perdagangan seks dan pemerasannya.