Produser Film ‘Petualangan Sherina 2’ Bagikan Petuah untuk Sineas Muda Tanah Air

by -
Produser Film 'Petualangan Sherina 2' Bagikan Petuah untuk Sineas Muda Tanah Air
Mira Lesmana, produser film 'Petualangan Sherina 2'. (Instagram/mirles)

Bintangtamu.id – Produser film laris bertajuk ‘Petualangan Sherina 2’, yakni Mira Lesmana membagikan petuah apik kepada para sineas muda di tanah air.

Ia menilai bahwa film pendek maupun panjang akan memberikan pengaruh terhadap perubahan sosial dan lingkungan, apabila mengangkat isu yang penting. Mira menyarankan agar sineas menyaksikan film berkualitas untuk menjadi referensi.

“Film pendek yang luar biasa mampu menyampaikan ide secara fokus dalam waktu singkat dan mengikat emosi penonton. Serta menawarkan gagasan yang belum pernah terlihat sebelumnya,” kata Mira Lesmana, Senin (7/10/2024).

Selain ‘Petualangan Sherina 2’, perempuan berusia 60 tahun itu juga menggarap deretan film hits seperti ‘Ada Apa dengan Cinta?’, ‘Laskar Pelangi’, hingga ‘Pendekar Tongkat Emas’. Namanya telah malang melintang di dunia perfilman tanah air.

Di sisi lain, Dedih Nur Fajar Paksi yang merupakan Film Director & Lecturer mengingatkan agar para sineas muda lekas beradaptasi dengan teknologi. Sebab hal tersebut memegang peran penting dalam aspek teknik pembuatan film.

“Pengalaman penulis harus dituangkan dengan akurat dalam karya film. Jika penulis tidak dapat menggambarkan situasi dengan tepat, mereka harus melibatkan pihak ketiga untuk riset,” ujarnya.

Oleh karena itu, pembuatan film di mancanegara dapat menghabiskan waktu hingga bertahun-tahun dengan banyak referensi.

Sebagai informasi, Mira Lesmana dan Dedih Nur Fajar Paksi akan menjadi juri dalam sebuah ajang Indodax Short Film Festival (ISFF) 2024. Edisi kali ini, kontes tersebut mengusung tema ‘Trusted Visions, Timeless Stories’.

ISFF 2024 nantinya menggelar kompetisi film pendek dalam berbagai kategori yang meliputi Best Short Film, Best Director, Best Scenario hingga Best Actor. Diharapkan ajang itu bisa menjadi wadah untuk menyajikan cerita yang representatif dan otentik, serta memberikan ruang bagi berbagai perspektif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *