Bintangtamu.id – Festival Film Toronto akan menggelar karpet merah pada Minggu, 15 September mendatang, tepatnya seminggu setelah festival film Venesia, sebagai tanda mulainya musim Oscar.
Pada peluncuran acara bergengsi ini, para pakar menyadari kemiripan di antara tiga kandidat aktor terbaik.
Ketiganya merupakan aktor asal Inggris dan juga mantan bintang yang saat ini berusia sekitar 60 tahun.
Dari tiga kandidat aktor berkebangsaan Inggris ini, Ralph Fiennes tampak menjadi kandidat terkuat.
Di usianya yang menginjak 61 tahun, Fiennes telah memenangkan sambutan hangat atas penampilannya sebagai kardinal yang bermasalah dalam film thriller berkelas ‘Conclave’.
Film ini adalah film yang diadaptasi dari buku terlaris karya Robert Harris dan disutradarai oleh Edward Berger, di mana filmnya ‘All Quiet on the Western Front’ berhasil memenangkan empat Oscar dari sembilan nominasi dua tahun lalu.
Walaupun Fiennes termasuk salah satu aktor paling terkenal pada masanya, pemeran Voldemort itu tidak pernah masuk dalam daftar nominasi Oscar selama hampir tiga dekade.
Nominasinya dalam film Schindler’s List tidak berhasil.
Sebagian alasan karena usianya yang masih muda, sebagian lagi karena Academy merasa risih karena Fiennes dianggap aktif merayakan Nazi.
Kemudian, pada tahun 1997, ia kalah dalam nominasi aktor utama dari Geoffrey Rush dari Shine.
Meski begitu, salah satu film yang ia bintangi ‘The English Patient’, berhasil mengantongi sembilan Oscar lainnya.
“Fiennes dianggap terlambat,” kata Jenelle Riley, wakil editor penghargaan dan fitur di Variety.
Ia yakin Fiennes sangat terabaikan, terutama karena perannya sebagai koki gila dalam ‘The Menu’ yang dirilis tahun 2022.
Pakar penghargaan, Guy Lodge, setuju.
“Fiennes menerima semacam rentenir dari Akademi, yang sering kali berujung pada kemenangan Oscar yang telah lama tertunda ketika karya yang tepat muncul,” kata Lodge.
“Drama ‘Conclave’ yang mudah dipahami sangat cocok dengan kriteria tersebut,” tambahnya.
Ada juga kekhawatiran kerja Fiennes yang cermat dan halus dalam ‘Conclave’, mungkin tidak menampilkan jenis tayangan yang dapat menggugah emosi, seperti yang diandalkan oleh upacara penghargaan.
Di sisi lain, hal yang sama tidak berlaku untuk Daniel Craig dalam perannya di film ‘Queer’, adaptasi novel William Burroughs.
Craig memerankan alter ego sang penulis, yaitu sebagai seorang penulis ekspatriat pemabuk, bernafsu, dan pecandu narkoba yang tinggal di Meksiko.
Dalam perannya, Craig kemudian memulai hubungan gelap dengan seorang tentara muda Amerika.
“Ini adalah penampilan yang sangat rentan,” kata Riley.
“Kerinduan serta frustrasinya terasa nyata dan merupakan jenis risiko yang suka diberikan penghargaan oleh Academy.”
Ini adalah perubahan haluan terbaru yang sangat sukses dari Craig, 56 tahun, sejak ia tak lagi berperan sebagai James Bond.
Namun, sebagian orang mungkin menganggap perubahan ini terlalu radikal.
Lodge menuturkan “Saya pikir banyak pemilih akan senang menyambutnya kembali ke jajaran aktor-aktor serius setelah perannya beberapa tahun sebagai Bond.”
Saingan selanjutnya yang dianggap sebagai kuda hitam oleh Lodge adalah Hugh Grant yang berusia 64 tahun.
Ia mendapatkan peran utama dalam ‘Heretic’, sebuah film horor yang rilis pada 2024.
Film ini adalah titik perubahan signifikan dari Grant setelah serangkaian perannya sebagai orang yang suka membuntuti dalam ‘Florence Foster Jenkins’, calon pembunuh dalam ‘A Very English Scandal’, penjahat ulung dalam ‘Paddington 2;, dan pembunuh dalam ‘The Undoing’.
“Grant pernah hampir menang sebelumnya di Oscar,” kata Riley.
“Meskipun Oscar tidak selalu memberi penghargaan pada genre horor, selalu ada pengecualian penting, mulai dari Kathy Bates dalam ‘Misery’ hingga Natalie Portman dalam ‘Black Swan’.”
‘Heretic’ hadir berkat distributor trendi A24, perusahaan AS yang film-filmnya mendapatkan Oscar seperti ‘Everywhere Everything All at Once’ dan ‘Moonlight’.
Riley menganggap ketiga orang Inggris itu menjadi pesaing yang kuat.
Ini karena alur karier mereka tidak begitu berbeda. Ketiganya dikenal sebagai pemeran yang luar biasa.
Menurut Riley, jika Grant berkesempatan menyampaikan satu pidato penerimaan penghargaan, kemenangan lainnya mungkin akan menyusul.
Pidatonya 29 tahun lalu saat kemenangan signifikan terbarunya ‘Golden Globe 1995’ dalam ‘Four Weddings and a Funeral’ masih dikenang baik karena kecerdasannya dan kata-kata positifnya.
Entah siapa yang akan merebut piala Oscar tahun ini di antara ketiga aktor legendaris itu pada Festival Film Toronto yang akan datang.