The Attorney: Fitnah yang Sering Dibuat di Mata Hukum

by -
The Attorney: Fitnah yang Sering Dibuat di Mata Hukum
The Attorney

Bintangtamu.id – ‘The Attorney’ adalah salah satu film Korea yang berangkat dari kisah nyata yang dekat dengan kejadian sehari-hari. Karenanya, tak heran bila film di tahun 2013 ini mampu terjual 3 juta tiket hanya dalam 10 hari, memenangkan 35 piala dan masuk dalam nominasi film.

‘The Attorney’ mengangkat kisah perjuangan pengacara dalam menegakkan keadilan bagi kliennya yang tak tidak bersalah. Meski 11 tahun sudah berlalu, tapi kisah seperti ini tentu banyak dialami hingga saat ini.

Terlebih latar belakang Song Woo Seok (Song Kang Ho) sebelum menjadi pengacara juga relevan dengan banyak orang. Ia berasal dari keluarga biasa yang hanya lulusan SMK.

Namun karena ketekunannya, ia terus merintis usaha di bidang hukum ini. Bahkan adegan saat ia begitu tekun belajar juga terlihat di sepanjang film. Setelah bertahun-tahun diremehkan, usahanya yang tiada henti membuatnya bisa menjadi pengacara kondang yang dihormati.

Namun saat semua itu sudah terjadi, ia justru harus berhadapan dengan Choi Soon-ae (Kim Young-ae), pemilik warung yang dulu sempat membantunya saat kesusahan. Dimana sosok wanita paruh baya ini sangat dihormati oleh Woo Seok.

Setelah melihat Soon-ae memohon berkali-kali, Woo Seok akhirnya luluh juga. Pola pikirnya yang selama ini hanya memikirkan materialistis pun akhirnya berubah. Ia pun mantap membela Park Jin Woo (Im Siwan), anak Soon-ae yang seorang aktivis mahasiswa biasa tapi dituduh sebagai komunis dan berkhianat pada negara.

Ulasan The Attorney

‘The Attorney’ mungkin bisa menjadi motivasi bagi semua orang bahwa kalangan biasa juga bisa sesukses Woo Seok. Meski berat, melelahkan, dan tanpa privilege apa pun, ia akhirnya bisa meraih impiannya.

Orang yang dulu meremehkannya pun berubah menjadi menghormatinya. Dari opening film ini penonton juga diingatkan bahwa perkataan buruk orang lain tidak seharusnya menghentikan mimpimu. Namun terus lah berusaha tanpa henti untuk membungkam mulut mereka.

Sosok Woo Seok juga mengajak penonton untuk tidak pernah lupa pada orang yang dulu selalu ada saat ia susah. Hal ini terlihat dari ia yang tidak hanya mendatangi Soon-ae di kala kelaparan dan tidak punya uang. Namun juga saat ia telah sukses dengan materi dan jabatan.

Di sisi lain, tokoh Woo Seok juga manusia biasa yang tidak sempurna. Karena ada adegan saat ia sempat sombong dan lupa diri. Namun semua itu tertutupi dengan ia yang cepat sadar dan justru membantu Jin Woo.

Bagian ini hingga akhir terasa menegangkan padahal tidak ada adegan aksi. Karena melawan penguasa memang tidak pernah mudah. Terlebih Jin Woo dan mahasiswa lain yang menjadi korban adalah rakyat biasa yang sederhana.

Namun di sisi lain, adegan ini memperlihatkan kegigihan dan bakat Woo Seok sebagai pengacara. Ia pun tak gentar meski tahu dengan semua resikonya saat harus melawan penguasa untuk membebaskan Jin Woo dari fitnah.

Hal ini sangat relevan dengan banyak kejadian saat ini. Dimana hukum seolah tidak berfungsi, rakyat tidak bersalah tapi dihukum, dan penjahat sesungguhnya justru dibiarkan bebas.

Mirisnya, semua ini seolah bukan hal yang besar padahal para korban sudah banyak menderita. Sungguh sangat disayangkan.

Film ini membuat penonton penasaran akan akhir dari semua perjuangan Woo Seok. Apakah ia akan kehilangan segalanya yang dimilikinya? Apakah Jin Woo dan para korban bisa bebas dari fitnah kejam? Lalu bagaimana nasib penegak hukum yang dzalim?

Simak semuanya di The Attorney!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *