Ulasan Film ‘Jumbo’: Animasi Indonesia yang Tayang di 17 Negara

Trailer Terbaru Film Animasi 'Jumbo', Bangkitkan Jiwa Anak-Anak dalam Diri
Film animasi 'Jumbo' bagikan official trailer dan poster resmi (Instagram/ visinemaid)

Bintangtamu.id – ‘Jumbo’ adalah salah satu film lebaran 2025 yang memeriahkan bioskop. Tayang perdana di 31 Maret kemarin, ‘Jumbo’ menjadi film animasi pertama tanah air yang diproduksi oleh Visinema Pictures.

Disutradarai oleh Ryan Adriandhy, ‘Jumbo’ juga akan dirilis secara global di 17 negara. Film bergenre aksi petualangan ini juga melibatkan sejumlah nama beken sebagai pengisi suaranya.

Mereka adalah: Angga Yunanda, Cinta Laura Kiehl, Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Ariyo Wahab, Ratna Riantiarno, serta Prince Poetiray.

Sinopsis Film ‘Jumbo’

Film ini berfokus pada Don, bocah laki-laki yang suka dibacakan dongeng oleh orang tuanya. Buku dongeng peninggalan orang tuanya itu pun menjadi sumber kekuatan baginya.

Termasuk saat Don kerap dibully oleh teman-temannya karena tubuhnya yang gemuk hingga ia dijuluki Jumbo. Lelah terus diejek karena postur tubuhnya, Don pun ingin ikut pentas pertunjukan di desa. Ia ingin menunjukkan potensi dalam dirinya agar teman-temannya tidak lagi memandangnya sebelah mata.

Meski awalnya sempat ragu, tapi dengan dibantu Mae dan Nurman, Don akhirnya percaya diri untuk berpartisipasi. Namun dalam prosesnya, ketiga bocah ini tidak sendiri. Karena mereka bertemu Mery, hantu cilik yang datang meminta bantuan agar bisa kembali bertemu papi maminya.

Setelah melakukan negosiasi, Mery pun sepakat membantu Don asal bocah gemuk itu juga mau membantunya. Meski begitu, prosesnya tetap tidak mudah karena ada Atta, anak lelaki yang ingin menghalangi kesuksesan Don karena rasa irinya.

Ulasan Film ‘Jumbo’

Film ini mungkin memiliki daya tarik karena melibatkan lebih dari 420 kreator Indonesia dan memakan proses produksi 5 tahun. Tak hanya itu, film ini juga akan disiarkan secara global di belasan negara.

Pengisi suara hingga OST-nya pun tak kaleng-kaleng. Sehingga banyak orang mungkin jadi bertanya-tanya, akan seperti apa filmnya.

Film berdurasi 102 menit ini punya alur yang ringan dan seru. Tak hanya petualangan, tapi juga ada unsur fantasi karena kehadiran sosok Mery.

Dongeng yang menjadi pembuka kisah Don dan orang tuanya juga unik serta menarik. Jadi mungkin ada yang mengira nantinya Don akan menjadi sosok ksatria gelembung seperti sosok dalam buku dongeng tersebut.

Namun meski tidak menjadi sosok ksatria secara harfiah, tapi proses Don saat menyelamatkan Mery dan orang tuanya, serta abangnya Atta, cukup membuatnya terlihat keren.

Secara bertahap, penonton akan bisa melihat perkembangan karakter dari Don yang khas anak-anak sekali. Mulai dari ia yang selalu bersemangat saat bermain dan suka dongeng.

Kemudian sempat minder karena terus diejek. Hingga kembali percaya diri dan egois saat pentas berlangsung.

Namun akhirnya ia sadar akan kesalahannya. Bahkan ia bisa memperbaiki hubungannya dengan Atta.

Jadi sosoknya tetap terasa manusiawi dan dalam prosesnya ia juga berjuang untuk mencapai tujuannya.

Kemudian selain menyoroti soal bullying yang kerap dialami anak-anak sebagai korban dan pelaku, film ini juga menunjukkan sekelompok anak yang kehilangan orang tua dan bagaimana itu semua mempengaruhi kepribadian mereka.

Namun meski memiliki kekurangan, tapi mereka juga punya kelebihan berupa bakat yang keren. Sehingga ini bisa menjadi pengingat bahwa di balik kekurangan yang kita miliki, kita juga masih punya hal positif yang akan menjadi potensi bila terus diasah.

Film ini kemudian ditutup dengan momen haru, dimana meski tidak memiliki orang tua. Namun anak-anak ini tetap bisa melanjutkan hidup bersama-sama dengan ceria.

Rate: 9,5/10.

Tinggalkan Komentar