Ulasan Film Sweet Bean: Pembuat Selai Kacang Legend yang Ternyata Mengidap Kusta

Ulasan Film Sweet Bean: Pembuat Selai Kacang Legend yang Ternyata Mengidap Kusta
Film Sweet Bean (Asian Wiki)

Bintangtamu.id – ‘Sweet Bean’ adalah salah satu film Jepang dengan alur ringan dan seru yang sayang untuk dilewatkan.

Film ‘Sweet Bean’ atau ‘An’ (あん) disutradarai oleh Naomi Kawase. Sementara naskahnya ditulis oleh Tetsuya Akikawa dan Naomi Kawase.

Yoshito Ohyama dan Masa Sawada didapuk sebagai produser dalam film ‘Sweet Bean’. Sementara Shigeki Akiyama menjadi sinematografinya.

Mengusung genre drama, film ini rilis di 30 Mei 2015 dengan durasi 113 menit. Cerita ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Tetsuya Akikawa yang dirilis pada Februari 2013 oleh POPLAR PUBLISHING CO., LTD..

Kisahnya yang sederhana tapi menyentuh telah berhasil mengantarkan film ini meraih 7 piala dan mendapat 8 nominasi di ajang penghargaan bergengsi.

Sinopsis Film ‘Sweet Bean’

Sentarou (Masatoshi Nagase) adalah manajer kedai dorayaki. Suatu hari, ada seorang nenek bernama Tokue (Kirin Kiki) yang ingin bekerja paruh waktu di kedai dorayaki tersebut.

Meski awalnya Sentarou menolak, tapi Tokue tak menyerah untuk terus datang dalam beberapa hari sekali ke kedai tersebut. Bahkan ia juga rela dibayar rendah demi bisa bekerja di toko dorayaki.

Di pertemuan mereka yang berikutnya, sang nenek memberi Sentarou selai kacang merah buatannya agar si bos mau mempertimbangkan untuk memperkerjakannya.

Setelah mencicipi selai kacang buatan Tokue, Sentarou pun jatuh cinta dengan kelezatan masakan si nenek. Ia pun akhirnya bersedia menerima Tokue bekerja di kedainya untuk membuat selai kacang isian dorayaki.

Berkat selai kacang buatan Tokue, kedai Dorayaki pun mendapatkan kepopulerannya karena kelezatannya yang berbeda dari biasanya.

Namun sayang, di saat kedai semakin ramai dan Sentarou harus bekerja keras untuk membayar hutang budi pada pemilik kedai, beredar rumor tentang Tokue yang pernah menderita kusta.

Ulasan Film ‘Sweet Bean’

Film ini punya premis yang sederhana dan alur yang ringan. Jadi cocok kalau kamu sedang membangun mood untuk kembali menonton film atau ingin mencari tontonan yang tidak membuatmu banyak berpikir.

Mengangkat tema kuliner, film ini juga seperti healing di saat penat karena penonton bisa menyaksikan Sentarou memanggang dorayaki dan Tokue membuat selai. Prosesnya yang bertahap membuat film ini terasa sungguhan.

Selain itu, kita juga bisa melihat indahnya bunga sakura bermekaran di depan kedai dorayaki Sentarou. Benar-benar tontonan yang indah dan seru.

Film ini juga memaparkan konflik secara bertahap. Mulai dari Tokue yang tidak menyerah saat melamar kerja. Lalu Sentarou ketika belajar memasak selai kacang. Kemudian ia mengalami pergolakan batin saat rumor tentang penyakit kusta Tokue menyebar.

Latar belakang kedua tokoh utama dan chemistry di antara mereka yang selayaknya ibu dan anak juga mengalami perkembangan di sepanjang cerita.

Lalu Wakana (Kyara Uchida) sebagai supporting role dalam film ini juga tak kalah menarik. Sosoknya yang berbeda dari anak seusianya membuat penonton bertanya-tanya, apa yang akan terjadi padanya dan apa hubungan gadis itu dengan kedua tokoh utamanya.

Meski tidak terlalu dijelaskan lebih lanjut, tapi Wakana menjadi penghubung Sentarou dan Tokue sekaligus penyebab dari koflik utama dalam alur cerita ini. Jadi sebenarnya kisah Wakana bisa lebih diulik lagi.

‘Sweet Bean’ ditutup dengan pesan haru Tokue dan akhir dari konflik beruntun kedai dorayaki setelah rumor kusta itu menyebar. Menyaksikan film ini mengingatkan kita kalau masing-masing orang punya peran, bahkan walau ia tampak tidak berharga. Jadi jangan pernah berpikir buruk tentang diri sendiri.

Tinggalkan Komentar