Ulasan My Sassy Girl (2001): Kisah Romansa Out of the Box Cewek Bar-bar dan Cowok Sabar

Ulasan My Sassy Girl (2001): Kisah Romansa Out of the Box Cewek Bar-bar dan Cowok Sabar
My Sassy Girl (2001) (X/cocteausky)

Bintangtamu.id – Penggemar film romansa komedi, kalian mungkin akan suka ‘My Sassy Girl’. Film Korea rilisan 27 Juli 2001 ini memang menjadi salah satu box office sepanjang masa. Tak heran bila banyak negara telah mengadaptasinya, salah satunya adalah Indonesia.

Film ‘My Sassy Girl’ telah ditonton 4,8 juta pada masanya dan mengantongi 9 piala serta masuk dalam 5 nominasi di berbagai ajang penghargaan film bergengsi.

Lebih lanjut, versi asli dari Film ‘My Sassy Girl’ disutradarai oleh Kwak Jae-Young. Sementara naskahnya ditulis oleh Kim Ho-Sik (novel) dan Kwak Jae-Young. Lalu Shin Chul dan Park Geon-Seob menjadi produser dari film ini.

Dengan durasi 123 menit, sinematografi Kim Sung-Bok telah berhasil membawa penonton hanyut dalam alur dari kisah nyata ini.

Sinopsis Film My Sassy Girl (2001)

Gyun-Woo (Cha Tae-Hyun) adalah seorang mahasiswa yang tiba-tiba bertemu dengan seorang gadis mabuk (Gianna Jun) di kereta bawah tanah. Awalnya, Gyun-Woo ingin mengabaikannya, tapi ia merasa tidak tega.

Ia juga merasa iba saat melihat gadis itu hampir pingsan di kereta dan muntah pada pria yang lebih tua. Tak hanya itu, gadis itu juga mencondongkan tubuhnya ke Gyun-Woo dan memanggilnya “sayang”. Tak heran bila semua orang berasumsi dia adalah pacarnya.

Gyun-Woo pun berusaha membereskan kekacauan yang ditimbulkan gadis itu dan sejak itu lah kehidupannya berubah selamanya.

Ulasan Film My Sassy Girl (2001)

Meski telah dirilis 14 tahun yang lalu, tapi film ini ternyata cukup seru untuk ditonton di era sekarang. Tidak seperti kisah romansa kebanyakan, My Sassy Girl menghadirkan cerita out of the box dari karakter kuat 2 tokoh utamanya.

Gyun-Woo yang lahir sebagai laki-laki dan dibesarkan ibunya yang ingin anak perempuan, membuatnya mempunya karakter yang sabar, pengalah, dan lembut.

Walau sejak awal ia ingin meninggalkan gadis aneh yang ditemuinya di stasiun bawah tanah, tapi ia merasa tidak tega dan khawatir hal buruk akan terjadi padanya. Bahkan setelah menduga gadis itu punya luka masa lalu yang berusaha ditutupi, karakter Gyun-Woo jadi semakin mengalah pada gadis itu agar ia bisa bangkit dari kesedihannya.

Sangat kontras dengan Gyun-Woo, gadis yang tidak disebutkan namanya hingga akhir cerita ini punya karakter yang bar-bar, bahkan cenderung kasar. Bagian ini mungkin akan tidak nyaman bagi sebagian penonton karena si gadis kerap memukuli Gyun-Woo dan bersikap sesuka hati.

Namun part ini sekaligus tampak relevan dengan kehidupan banyak orang. Karena tentu tak sedikit Gyun-Woo Gyun-Woo di luar sana, terjebak dalam hubungan toksik akibat pasangan yang punya luka masa lalu hingga ia ikut ‘babak belur’.

Sementara itu, untuk film jadul, My Sassy Girl tergolong punya sinematografi yang bagus. Mulai dari perpindahan antar adegan hingga alur campuran yang mereka gunakan, semuanya terlihat smooth dan nyaman di mata.

Jadi akting Cha Tae-Hyun dan Gianna Jun tampak makin maksimal karena pengeditan filmnya bagus banget. Bahkan, keduanya sukses menjadi ‘nyawa’ dari film ini dan meninggalkan kesan yang memorable setelah menonton.

Meski begitu, untuk genre romcom (romance comedy), film ini kurang lucu. Bahkan alurnya bisa dibilang biasa saja. Beberapa penonton mungkin akan mengira film ini membosankan walau alurnya out of the box. Namun seiring bertambahnya babak dalam alurnya, My Sassy Girl ternyata menyimpan kejutan di bagian akhir dan sukses menyentuh hati penonton.

Tidak seperti kisah romansa pada umumnya, My Sassy Girl sangat minim skin ship, bahkan si gadis cenderung selalu berperilaku kasar. Namun selama menonton, kebersamaan keduanya tidak mengurangi sisi manis dari alurnya.

Tinggalkan Komentar