Bintangtamu.id – Kapitalisasi pasar saham Spotify turun sekitar US$2,8 miliar selama rentang tiga hari dalam pekan ini, menyusul boikot penyanyi folk Neil Young yang menarik lagu-lagunya dari layanan streaming musik tersebut. Musisi senior itu melakukan hal ini karena memprotest podcast Joe Rogan yang menyebarkan informasi yang salah tentang Covid-19.
Saham Spotify turun 6% dari sejak 26 hingga 28 Januari. 2022 kemarin. Selama periode waktu yang sama, indeks komposit Nasdaq naik 1,7 persen dan Dow Jones Industrial Average naik 1,1 persen. Sebagai perbandingan, saham Netflix sedikit pulih, naik 4,9 persen selama tiga hari terakhir, setelah terpukul menyusul laporan pendapatan 20 Januari.
Hal ini terjadi setelah Neil Young mengumumkan pada hari Rabu bahwa dia menuntut perusahaan menghentikan musiknya. Ketika itu dia menulis bahwa “Spotify baru saja menjadi kekuatan yang sangat destruktif melalui informasi yang salah dan kebohongan publik tentang Covid.”
Memang tidak ada nama ‘Rogan’ yang muncul dalam ucapannya. Tapi hal ini merujuk pada surat terbuka dari dokter dan profesional kesehatan yang dikeluarkan awal bulan ini dimana surat tersebut menyerukan Spotify untuk menindak kebohongan terkait virus corona di “The Joe Rogan Experience”.
Yang pasti, harga saham Spotify sudah merosot — anjlok 25 persen tahun ini pada 25 Januari 2022, sehari sebelum semua musik Neil Young ditarik dari Spotify.
Investor cukup terguncang dengan sinyal bahwa pertumbuhan Spotify mungkin melambat, terutama setelah peringatan Netflix tentang cooldown yang signifikan dalam penambahan pelanggan kuartal pertama. Hal ini memicu penurunan 24 persen dalam harga sahamnya.
Juga, perlu dicatat bahwa saham Spotify sedikit mengalami rebound pada hari Jumat, ditutup naik 1 persen menjadi $172,98/saham, di tengah kenaikan pasar yang lebih luas. Namun, hal ini terjadi sebelum Joni Mitchell mengumumkan bahwa dia juga akan menghapus musiknya dari Spotify.
“Banyak pihak tidak bertanggung jawab dalam menyebarkan kebohongan yang merenggut nyawa banyak jiwa. Saya solider dengan Neil Young dan komunitas ilmiah serta medis secara global dalam masalah ini,” tulis penyanyi sekaligus penulis lagu tersebut.
Bagi investor Spotify, kekhawatiran mereka adalah bahwa eksodus artis dapat menjadi bola salju dalam beberapa hari mendatang. Hal ini juga dapat memicu pembatalan berlangganan.
Tagar #CancelSpotify, #DeleteSpotify dan #ByeSpotify menjadi trending di media sosial setelah ultimatum Young dan keputusan Spotify untuk menghapus musiknya.
Rogan memiliki kesepakatan distribusi eksklusifnya selama beberapa tahun dengan Spotify untuk podcastnya. Nilai tersebut diperkirakan bernilai lebih dari US$100 juta dimana acara ia menjadi pembawa acara podcast No. 1 yang paling banyak didengarkan di Spotify pada tahun 2021.
Dia memang gemar mewawancarai tokoh-tokoh alt-right dengan komentar anti vaksin dan anti masker. Padahal, kegiatannya ini telah menuai kecaman dari para kritikus, termasuk Dr. Anthony Fauci.
Namun kontroversi atas Rogan akhirnya meledak ke tingkat tertinggi paska protes keras Neil Young.
Musisi berusia 76 tahun itu belum lama ini mengumumkan kemitraan dengan Amazon. Amazon sendiri telah memanjakan pelanggan baru Amazon Music Unlimited selama empat bulan gratis dari streamer premium.
New York Times sempat menuliskan artikel Juli 2021 lalu, berjudul “Joe Rogan Terlalu Besar untuk Dibatalkan.”
Dalam artikel tersebut tersirat bahwa para petinggi Spotify menganggap geli pendapat yang mengatakan bahwa banyak pesohor terganggu dengan acara Joe Rogan.
Pada titik saat ini, banyak pihak bertanya-tanya apakah para eksekutif Spotify masih akan berbangga dengan Rogan dan mempertahankannya lebih daripada aset mereka.
Spotify dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan Q4 2021 pada 2 Februari setelah penutupan pasar saham.