Bintangtamu.id – Salah satu pendiri sekaligus drummer Moody Blues, Graeme Edge, tutup usia, Kamis (11/11/2021). Edge meninggal di usia 80 tahun.
Meninggalnya drummer Moody Blues itu dikonfirmasi oleh vokalis Justin Hayward di situs resmi band. Namun penyebab kematiannya tidak disebutkan.
“Ini hari yang sangat menyedihkan. Suara dan kepribadian Graeme selalu hadir dalam semua yang kami lakukan. Itu akan hidup selamanya,” tulis Justin Hayward di akun Facebooknya.
“Ketika Graeme memberitahu saya dia pensiun (tak lagi bermusik), saya merasa bahwa tanpanya tak ada lagi Moody Blues. Dan itulah yang terjadi. Dia menjaga (anggota) grup tetap bersama selama bertahun-tahun karena dia memang mencintainya,” imbuh Hayward di situs Moody Blues.
Hayward juga menyebut Edge sebagai tulang punggung band rock legendaris asal Inggris itu.
Sementara itu, bassist Moody Blues, John Lodge, turut menyampaikan rasa duka serta penghormatannya kepada sang drummer di Twitter. Lodge menganggap Graeme sebagai “Elang Putih dari Utara”.
“When the White Eagle of the North is flying overhead” …sadly Graeme left us today. To me he was the White Eagle of the North with his beautiful poetry, his friendship, his love of life and his “unique” style of drumming that was the engine room of the Moody Blues… pic.twitter.com/hlDtJyWZHU
— John Lodge (@JohnLodgeMusic) November 11, 2021
Baca Juga :
Didedikasikan untuk Charlie Watts, Rolling Stones Lanjutkan “No Filter Tour 2021”
Graeme Edge turut mendirikan Moody Blues di Birmingham, Inggris, pada tahun 1964. Kepiawaiannya menggebuk drum mengantarkan band menjadi salah satu ikon prog-rock di decade 1960-70an.
Beberapa hit mereka di antaranya adalah “Tuesday Afternoon”, “Ride My See-Saw”, “The Word & Om”, “I’m Just a Singer (In a Rock and Roll Band)”, dan tentu saja “Nights in White Satin”.
Selama kiprahnya di belantara musik rock, Moody Blues telah menelurkan 16 album. Album terakhir mereka “December” dirilis pada tahun 2003.
Di tahun 2018, Moody Blues ditahbiskan di Rock & Roll Hall of Fame.