Bintangtamu.id – Pemerintah Korea Selatan belum lama ini meluncurkan kebijakan untuk membantu mencegah kematian tragis para selebriti karena bunuh diri serta para fans yang meniru tindakan artis idolanya.
Kebijakan tersebut diumumkan hari Jumat lalu atau tak lama setelah bertemunya sejumlah kementerian yang mengurusi masalah pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Pertemuan itu di antaranya adalah untuk membahas meluasnya kasus bunuh diri di kalangan artis.
Rencana untuk mencegah bunuh diri yang diperbaharui ini betujuan untuk mengeliminir titik-titik rawan dalam penanganan kesehatan mental selebritis dan artis Korea oleh agen dan manajernya.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah konsultasi psikologis yang dilakukan oleh Korean Creative Content Agency (KOCCA) dari 900 tahun ini menjadi 1.300 pada tahun 2022.
Layanan kesehatan mental yang diinisiasi oleh negara akan mengirimkan “Bus Bantuan Jiwa” untuk mengunjungi lebih banyak set film. Bantuan keuangan dan biaya pengobatan juga akan diberikan kepada para entertainer yang penghasilannya tidak menentu.
Untuk menghindari “Werther Effect” atau kasus peniruan bunuh diri para pesohor setelah dipublikasikan secara luas, tiga kementerian itu menganjurkan pemantauan lebih seksama terhadap pemberitaan media.
Memang sulit dibuktikan penyebab dan akibat selebriti bunuh diri, namun banyak terjadi fans yang mengakhiri nyawanya sendiri merujuk pada peristiwa yang menjadi pembicaraan luas sepserti gerakan #MeToo atau skandal Burning Sun yang dikaitkan dengan Seungri BigBang.
Selebriti yang meninggal karena bunuh diri tak hanya menjadi acuan bagi para fans yang sangat terobsesi sang artis (dikenal sebagai Sasaeng di Korea), tetapi juga memungkinkan mereka mengambil tindakan ekstrem.
Baca Juga :
Jungkook BTS, Public Figure Pertama yang 7 Cuitannya di Twitter Diretwit Lebih Sejuta Kali
Selama dua dekade terakhir, Korea menikmati kesuksesan global Korean Wave (Hallyu). K-pop, serial drama televisi, film, menyerbu berbagai penjuru bumi, tak terkecuali Indonesia.
Akan tetapi untuk menuju kesuksesan di industri hiburan itu harus melalui tekanan luar biasa keras serta tingkat kegagalan yang sangat tinggi.
Saat sudah berhasil menggapai ketenaran pun, mereka musti merelakan segala gerak geriknya secara intens disoroti media, khususnya media online.
Tak heran hal ini berimbas buruk terhadap beberapa selebriti. Tiga tahun belakangan ini saja sudah ada sejumlah pesohor Korea yang memutuskan menghabisi nyawa mereka sendiri.
Umumnya alasan para selebriti bunuh diri ini adalah karena depresi, rasa bersalah, malu dan cyber-bullying.
Kematian Jonghyun, personil boyband SHINee, akibat bunuh diri, adalah salah satu yang paling banyak dipublikasikan di tahun 2018.
Setahun kemudian, artis Sulli dan Goo Hara, juga melakukan hal yang sama. Kasus-kasus bunuh diri di kalangan para artis Korea amat mengejutkan dunia industri hiburan. Hal ini sekaligus juga meningkatkan kekhawatiran akan kesehatan mental para bintang K-pop.