Sedangkan James Gilbert, seorang pendeta di Church of Christ di Kaufman, Texas, AS, pernah mewanti-wanti di Iowa Telegraph Herald bahwa musik rock yang digemari di tahun 1980-an sarat dengan pesan-pesan sublimal yang menyesatkan.
“Pesan-pesan sublimal ini tak kasat mata. Pikiran sadar Anda mendengar satu hal, tetapi pikiran bawah sadar Anda menangkapnya lain. Itu mengerikan,” ujarnya.
Secara umum, tudingan mempromosikan okultisme dan gaya hidup ‘slengekan’ tak hanya ditujukan pada Queen, tapi juga grup-grup rock lainnya seperti Led Zeppelin, Black Sabbath, The Rolling Stones, The Eagles, dll.
Namun secara khusus, Mills tampaknya menggiring opini menyoroti gaya hidup Freddie Mercury yang jauh dari nilai-nilai agama. Bahkan penyebab kematiannya pun dianggap akibat perilaku seksnya yang menyimpang. Tak heran jika mendiang vokalis Queen itu disosokkan sebagai inkarnasi iblis.
Para punggawa Queen lainnya memilih diam dan tak pernah menanggapi tuduhan mengada-ada ini. Bagi Brian May, Roger Taylor dan John Deacon, Freddie adalah orang yang blak-blakan soal pilihan hidupnya. Jika ingin mengajak orang-orang untuk menghisap mariyuana/ganja, maka dia akan terbuka melontarkannya. Bukan karakter Freddie untuk menyampaikannya secara diam-diam.
Lagipula, selama ini anggota Queen dikenal bersih dari apa pun yang terkait penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Hanya Freddie Mercury saja yang diberitakan pernah mencoba-coba zat-zat adiktif tersebut.