Lima Orang Jadi Tersangka Kematian Liam Payne, Didakwa Pasok Narkoba Hingga Kriminal

Lima Orang Jadi Tersangka Kematian Liam Payne, Didakwa Pasok Narkoba Sampai Membunuh
Lima orang diduga terlibat atas kematian Payne (Alamy/JasonRichardson)

Bintangtamu.id – Kasus kematian penyanyi Liam Payne pada 16 Oktober silam telah menetapkan lima orang tersangka yang diduga terlibat.

Menurut siaran pers dari Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional Argentina, manajer hotel, resepsionisnya, dan teman Payne telah didakwa dengan tuduhan kriminal kematian sang aktor.

Sedangkan seorang karyawan hotel dan seorang pelayan menjadi terdakwa karena memasok narkoba ke Payne.

Seorang karyawan hotel dan seorang pelayan telah didakwa memasok narkoba ke Payne.

Menurut pengumuman dari pihak berwenang, lima orang didakwa di Argentina pasca tragedi yang bertempat di hotel CasaSur, Buenos Aires itu.

Berdasarkan hasil siaran pers dari Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional Argentina pada Senin (30/12/2024), manajer hotel berinisial “GAM”, resepsionis “ERG,” dan teman Payne, “RLN” telah didakwa dengan kasus kematian setelah anggota One Direction tersebut jatuh dari lantai tiga balkon hotel.

BBC melaporkan kemungkinan tersangka adala adalah Gilda Martin, Esteban Grassi, dan Roger Nores.

Menurut kantor kejaksaan, dua orang lainnya yaitu karyawan hotel berinisial “EDP” dan pelayan dengan inisial “BNP”, menurut laporan BBC adalah Ezequiel Pereyra dan Braian Paiz.

Keduanya telah didakwa dengan tuduhan memasok narkoba.

Lima Orang Jadi Tersangka Kematian Liam Payne, Didakwa Pasok Narkoba Sampai Membunuh

Beberapa tersangka pasok narkoba untuk Liam Payne (Billboard)

Menurut pernyataan kantor kejaksaan, “EDP” diduga menjual kokain kepada Payne pada tanggal 15 Oktober dan 16 Oktober, sementara “BNP” diduga menjual kokain kepadanya dua kali pada tanggal 14 Oktober.

Pernyataan tersebut mengatakan RLN telah didakwa dengan kriminal kematian setelah diduga gagal memenuhi tugasnya untuk merawat, membantu, dan menolong Payne setelah dia meninggalkannya meskipun tahu bahwa Payne terikat beberapa kecanduan.

Sang manajer GAM didakwa dengan kriminal kematian karena diduga gagal mencegah Payne dibawa ke kamar hotelnya sebelum kematiannya.

Sedangkan ERG didakwa dengan kriminal karena diduga meminta tiga orang untuk menyeret Payne yang saat itu tidak dapat berdiri sendiri ke kamarnya, di mana mereka seharusnya menjaganya tetap aman.

Menurut pernyataan tersebut, Hakim Laura Bruniard telah melanjutkan penuntutan yang dapat diajukan banding oleh pengacara terdakwa.

Namun, persidangan akan dimulai jika banding mereka tidak dikabulkan.

RLN, GAM, dan ERG menghadapi hukuman penjara 1-5 tahun sementara EDP dan BNP menghadapi hukuman penjara 4-15 tahun.

Dalam siaran pers tanggal 7 November dari Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional Argentina, terungkap bahwa tiga tersangka telah ditangkap dan didakwa dengan tuduhan menelantarkan seseorang yang diikuti dengan kematian serta memasok dan memfasilitasi narkotika.

Pada saat itu, nama para tersangka belum disebutkan oleh pihak berwenang.

Rilis tersebut berbunyi, “Payne tidak sepenuhnya sadar atau mengalami penurunan atau kehilangan kesadaran yang nyata pada saat terjatuh.”

Dilansir dari PEOPLE, setelah ia jatuh dari balkon dan meninggal, ditemukan perilaku terlarang yang menyebabkan tiga orang didakwa atas kejahatan tersebut.

Salah satu tersangka adalah orang yang menemani Liam Payne setiap hari sebelum kematian selama ia tinggal di kota Buenos Aires.

Tersangka kedua adalah seorang karyawan hotel yang dituduh memasok kokain kepada Payne, dan yang ketiga diduga sebagai pemasok narkoba.

Menjelang kematiannya, kurang lebih 72 jam sebelum ia lompat, Payne memiliki jejak penggunaan alkohol, kokain, dan obat antidepresan yang diresepkan di tubuhnya, rilis dari pihak berwenang di Argentina melaporkan.

Tinggalkan Komentar