Bintangtamu.id – Tiga bulan setelah Scarlett Johansson mengajukan tuntutan hukum terhadap Disney atas rilis streaming film “Black Widow”, akhirnya kesepakatan damai tercapai oleh dua belah pihak. Ketika itu Johansson menuntut Disney karena merilisnya secara streaming sehingga menggerus pendapatannya yang bergantung pada performa box office film tersebut.
Meski “syarat” untuk berdamai tidak dipublikasikan, namun rumor yang beredar menyebutkan bahwa kompensasi kesepakatan Scarlett Johansson dan Disney itu mencapai “puluhan juta dolar”.
Selain itu, kedua belah pihak setuju untuk tetap melanjutkan kerja sama.
Dikutip Hollywood Reporter, Johansson mengatakan senang telah menyelesaikan perbedaan dengan Disney dan berharap untuk terus berkolaborasi di tahun-tahun mendatang.
Hal senada diungkapkan pihak Disney.
“Kami menghargai kontribusinya untuk Marvel Cinematic Universe dan berharap dapat bekerja sama dalam sejumlah proyek berikutnya, termasuk film (produksi Disney) “Tower of Terror”, tulis bos Disney Studio, Alan Bergman.
Saat mengajukan gugatan, Johansson mengklaim bahwa kontraknya dengan Disney tak mengijinkan Black Widow dirilis secara streaming pada hari yang sama film tersebut ditayangkan di bioskop.
Namun ternyata pihak studio film merilis Black Widow di Disney Plus bersamaan dengan di bioskop.
Dilansir The Wall Street Journal, tindakan ini bisa merugikan Johansson hingga US$ 50 juta. Pasalnya, pendapatan aktris yang terkenal dengan karakternya sebagai Natasha Romanoff itu banyak bergantung pada performa box office (pemasukan film melebihi biaya produksi, red).
Argumen gugatan Johansson adalah dengan merilisnya secara streaming orang dapat melihatnya di rumah tanpa perlu pergi ke bioskop.
Pihak Disney sendiri menyatakan bahwa Johansson sudah dibayar US$ 20 juta untuk perannya dalam film. Dia juga bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak dari perilisannya di Disney Plus, di mana pelanggan harus membayar US$30 untuk menontonnya.
Perkiraan Box Office Mojo, Black Widow menghasilkan US$378 juta lebih dari penayangannya di bioskop.
Akan tetapi saat bernegoisasi dengan Disney, tim Johansson memiliki perhitungan yang berbeda. Estimasi mereka, film itu bisa menghasilkan US$1,2 miliar jika saja tak mengalami beberapa kali penundaan akibat Covid-19 serta waktu rilisnya tidak bersamaan antara di bioskop dan di Disney Plus..
Perhitungan tim Johansson ini didasarkan pada perkiraan pemasukan yang diperoleh film-film Marvel lainnya seperti Spiderman: Far From Home dan Captain Marvel yang tayang di bioskop di seluruh dunia sebelum pandemi.
Baca Juga :
“Britney vs Spears”, Film Dokumenter Netfilx Tentang Sang Mantan Diva
Apa yang dilakukan Johansson ini mendapat dukungan dari sesama aktris Hollywood, Elizabeth Olsen. Pemeran Wanda Vision itu khawatir streaming semakin lama akan semakin menggerus minat masyarakat untuk menonton film di bioskop..
Pekerja di industri film memang sudah lama cemas meningkatnya layanan streaming akan berdampak pada penghasilan mereka, terutama para aktor dan aktris. Hal ini ditambah dengan kurangnya transparansi terkait berapa sebenarnya jumlah penonton/penayangan secara streaming.
Di sisi lain, penyedia layanan streaming seperti Netflix, misalnya, tak wajib buka-bukaan berapa banyak akun yang menonton sebuah film yang ditayangkannya.