Sinopsis The Ugly Stepsister, Dongeng Cinderella dalam Balutan Horor Psikologis

The Ugly Stepsister (YouTube/CGV KREASI)
Bintangtamu.id – The Ugly Stepsister adalah film horor komedi gelap asal Norwegia yang menggabungkan dongeng klasik Cinderella dengan elemen horor dan satire sosial. Tayang perdana pada awal 2025, film ini menyuguhkan kisah menyentuh dan mengerikan dari seorang gadis yang dianggap “jelek” oleh ibunya sendiri.
Akibatnya, ia pun dipaksa menjalani transformasi fisik ekstrem demi menarik perhatian sang pangeran. Dibintangi oleh Lea Myren, Ane Dahl Torp, dan Thea Sofie Loch Næss, film ini menyentil standar kecantikan dan obsesi masyarakat terhadap penampilan fisik.
Sinopsis The Ugly Stepsister
Elvira (Lea Myren) adalah gadis muda yang canggung dan tidak menarik secara konvensional. Ia hidup bersama ibu kandungnya, Rebekka (Ane Dahl Torp), serta dua saudara perempuannya—Agnes (Thea Sofie Loch Næss) yang cantik, dan Alma (Flo Fagerli). Setelah Rebekka menikah dengan pria tua yang ia kira kaya raya dengan harapan keluarga mereka akan hidup dalam mewah. Namun sayangnya, saat sang suami mendadak meninggal dan tidak meninggalkan harta apa pun.
Dalam situasi keuangan yang semakin memburuk, Rebekka kemudian membuat sebuah keputusan ekstrim. Ia ingin Elvira menikah dengan Pangeran Julian (Isac Calmroth). Karena saat itu Pangeran Julian akan akan memilih calon istri dalam pesta dansa kerajaan.
Namun sayangnya, Elvira tidak tergolong dalam kategori cantik. Melihat kenyataan ini, Rebekka pun mulai menjalankan serangkaian prosedur kosmetik brutal terhadap putrinya.
Transformasi Elvira bukan hanya menyakitkan secara fisik, tapi juga traumatis secara psikologis. Rebekka mematahkan dan membuat ulang hidung Elvira, mencabut behel paksa, menanam bulu mata palsu ke kelopak matanya, hingga memberinya cacing pita agar cepat kurus.
Semua tindakan berbahaya ini ia dilakukan agar Elvira bisa menarik hati bagi sang pangeran.
Sementara itu, Agnes, saudari tirinya yang cantik ternyata diam-diam mencintai pemuda istal bernama Isak. Namun, cintanya ini ditentang sang ibu karena dianggap tidak menguntungkan bagi keluarga mereka.
Lalu Elvira yang sudah merubah penampilannya pun hadir di pesta dansa dan sempat memikat Pangeran Julian. Sayangnya, perhatian pangeran justru tertuju pada Agnes.
Sama seperti kisah Cinderella klasik, Agnes pun meninggalkan sepatu kacanya dalam pesta tersebut. Melihat hal ini, Elvira memotong akhirnya nekat memotong jari kakinya agar muat di sepatu kaca yang ditinggalkan Agnes di istana.
Namun usahanya gagal. Karena akhirnya, sang pangeran tetap memilih Agnes sebagai pasangannya. Setelah semua hal buruk yang menimpanya, Elvira pun meneguk obat untuk membunuh cacing pita di tubuhnya. Ia juga memutuskan kabur bersama Alma dan meninggalkan ibunya yang manipulatif.
Film ini tidak hanya menggambarkan horor fisik, tapi juga horor emosional yang timbul dari tekanan sosial. Sutradara berhasil menyampaikan pesan kuat tentang standar kecantikan yang kejam melalui visual mengganggu dan simbolisme ekstrem.
Jadwal Tayang The Ugly Stepsister
The Ugly Stepsister memulai debutnya di Festival Film Sundance di Amerika Serikat pada 23 Januari 2025. Setelah itu, film ini diputar di Berlin International Film Festival pada 16 Februari 2025.
Dilansir melalui YouTube @CGV KREASI, film ini akan tayang perdana di Indonesia pada 28 Mei mendatang.
Daftar Pemain The Ugly Stepsister
Film ini akan menyuguhkan akting keren dari aktor dan artis dari berbagai negara. Mereka adalah:
- Lea Myren sebagai Elvira
- Ane Dahl Torp sebagai Rebekka
- Thea Sofie Loch Næss sebagai Agnes
- Flo Fagerli sebagai Alma
- Isac Calmroth sebagai Pangeran Julian
- Malte Gårdinger sebagai Isak
- Ralph Carlsson sebagai Otto
- Cecilia Forss sebagai Sophie von Kronenberg
- Katarzyna Herman sebagai Madame Vanja
- Adam Lundgren sebagai Dr. Esthétique
- Willy Ramnek Petri sebagai Frederik von Bluckfish
- Agnieszka Żulewska sebagai ibu Agnes
Bagi penyuka kisah dongeng, sisi gelap, adegan sadis, dan horor psikologis, The Ugly Stepsister bisa menjadi rekomendasi. Film ini pun menjadi sorotan di berbagai festival film dunia. Karena kritik sosial tajam dalam alurnya relevan dengan banyak kejadian di masa sekarang.