Ulasan Home Sweet Loan, Ternyata Punya Rumah Impian Tak Melulu Soal Masalah Uang

Pesan Mendalam di Film ‘Home Sweet Loan’, Tayang Perdana 26 September
Film 'Home Sweet Loan'. (Instagram/@cinephelites)

Bintangtamu.id – ‘Home Sweet Loan’ adalah salah satu film hits yang dirilis 2024 kemarin. Telah ditonton lebih dari 1,7 juta penonton, film ini adalah hasil adaptasi dari novel berjudul sama karya Almira Bastari.

Hal tersebut tidaklah mengherankan. Karena film garapan sutradara Sabrina Rochelle Kalangie ini dinilai dekat dengan kehidupan banyak orang. Home Sweet Loan disebut mewakili banyak kisah para generasi sandwich yang lelah berjuang demi impian memiliki rumah.

Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya dalam artikel ini ya!

Sinopsis Film Home Sweet Loan

Home Sweet Loan berkisah tentang Kaluna (Yunita Siregar), bungsu dan satu-satunya perempuan dari 3 bersaudara. Abang-abangnya sudah menikah dan punya anak usia SD.

Meski begitu, 2 kepala keluarga ini masih tinggal bersama dalam 1 rumah dengan orang tua mereka. Tak ayal kondisi ini membuat Kaluna ingin memiliki rumah sendiri agar bisa beristirahat dengan tenang.

Ia pun menabung dan menerapkan hidup hemat demi bisa mewujudkan impiannya tersebut. Dengan didukung sahabat-sahabatnya di kantor, Kaluna pun terus mencari rumah impiannya.

Namun meski memiliki tabungan 300 juta, ternyata memiliki rumah impian tidak hanya tentang masalah uang. Karena konflik datang saat kakanya, Kanendra (Aryo Wahab) menggadaikan sertifikat rumah mereka demi pinjol.

Akankah Kaluna bisa hidup tenang setelah semua tekanan yang ia hadapi?

Ulasan Home Sweet Loan

Kaluna adalah potret nyata dari banyak kehidupan yang dijalani orang zaman sekarang. Kisah ini menepis stereotip bahwa bungsu dan satu-satunya perempuan dalam keluarga membuat mereka bisa manja dan ‘diratukan’.

Sebaliknya, Kaluna justru menjadi sosok yang selalu mengalah dan mengurus keluarganya. Mulai dari urusan rumah seperti nyapu dan cuci piring hingga finansial seperti membeli token listrik bulanan.

Tak hanya itu, di rumah warisan kakeknya itu, ia tidak hanya harus menghadapi orang tuanya, tapi juga ipar, kakak, dan keponakan yang terus menguji kesabaran.

Film ini juga menunjukkan realita bahwa memiliki rumah masih menjadi kesulitan bagi banyak orang. Orang tua Kaluna bahkan belum bisa punya rumah hingga mereka punya cucu.

Sementara Kuncoro (Rangga Riantiarno), kakak Kaluna sempat menyewa apartemen. Namun developernya bangkrut sehingga membuat keluarga kecilnya ‘menumpang’ pada orang tua.

Lalu Kanendra, juga sempat membeli tanah tapi setelah menghabiskan seluruh tabungan pensiun ayahnya (Budi Ross) dan ditambah dengan pinjol, ia justru ditipu. Tak ayal hal ini menambah konflik baru dari sekedar ingin hidup mandiri.

Memiliki rumah tidak hanya perkara uang, tapi juga kesempatan dan penipuan yang bisa terjadi di baliknya.

Selain isu di atas, film ini juga mengingatkan penonton untuk lebih teliti saat memilih rumah. Sama seperti Kaluna yang memeriksa detail rumah yang hendak ia beli. Mulai dari lokasinya, fasilitasnya, keamanan, hingga lingkungannya.

Karena ia sempat melihat bangunan yang rapuh di opening film ini. Kemudian rumah yang murah tapi dekat kuburan, atau rumah yang besar tapi bekas TKP mutilasi.

Lalu rumah yang indah tapi ada ularnya atau apartemen yang sekilas tampak nyaman tapi tetangganya sangat mengganggu.

Hal-hal seperti ini tentu harus dicek sebelum membeli agar kenyamanan benar-benar diraih setelah menggelontorkan uang cukup besar.

Punya rumah sendiri tidak hanya tentang kenyamanan, tapi juga sisi psikologis yang harus diperhatikan. Seperti saat adegan Kaivan (Ar Barrani Lintang) yang diseret dan dimarahi saat disuruh mandi oleh ibunya. Sisi inner child orang tua dan anak tentu juga dipengaruhi oleh hal ini.

Terakhir, isu toksik relationship Kaluna dan Hansa (Wafda Saifan Lubis). Kita harus tegas mengambil keputusan saat tidak dihargai oleh keluarga pasangan.

Karena saat menikah kita tidak hanya ‘menikah’ dengan si dia tapi juga dengan keluarga. Terlebih bila ternyata kita sudah tidak satu visi misi dengan pasangan atau bahkan ia mulai merendahkan nilai yang kita punya.

Beruntung, Kaluna punya teman-teman yang positif, Danan (Derby Romero), Tanish (Risty Tagor), dan Miya (Fita Anggriani Ilham). Isu ini juga menepis stereotip bahwa teman kantor biasanya saling sikut dan toksik. Karena Kaluna punya sahabat yang selalu ada di sisinya.

Rate: 8,5/10

Tinggalkan Komentar